Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kantor SAR Pontianak, Kalimantan Barat, masih akan melanjutkan pencarian terhadap seorang nelayan atas nama Amar (50) yang tenggelam bersamaan dengan tenggelamnya KLM Artha Illahi di sekitar perairan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
       
"Pencarian sudah dilakukan hari ini, dan besok kembali dilanjutkan pencarian terhadap nelayan yang tenggelam bersama dengan KLM yang digunakan untuk menangkap ikan tersebut," kata Kepala Kantor SAR atau Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Hery Marantika di Pontianak, Kamis.
     
 Ia menjelaskan, ada sembilan nelayan dalam KLM tersebut, delapan orang berhasil diselamatkan sedangkan satu Amar masih hilang bersamaan tenggelamnya KLM  Artha Illahi itu.
       
"Informasi tenggelamnya KLM Artha Illahi di sekitar perairan Kendawangan, pertama kali diterima dari KSOP Kendawangan, atas informasi itu kami memberangkatkan satu tim rescue untuk  melakukan pencarian korban kapal tenggelam tersebut," ungkapnya.
     
 Tim rescue diberangkatkan menggunakan RIB 03 Ketapang, yang dilengkapi peralatan evakuasi, peralatan medis dan peralatan navigasi untuk melaksanakan Operasi SAR tersebut.
   
  "Sekitar pukul 15.22 WIB, RIB 003 Ketapang tiba di lokasi dan langsung melakukan pencarian dengan luas area sekitar 120 NM, hingga pukul 17.30 WIB pencarian belum membuahkan hasil, sehingga pencarian hari pertama dihentikan dan akan dilanjutkan esok hari dengan radius yang lebih luas lagi," katanya.
     
Dalam kesempatan itu, Kepala SAR Pontianak mengimbau kepada para nelayan agar sebelum turun ke laut untuk mencari ikan agar terlebih dahulu melengkapi peralatan keselamatan, seperti baju pelampung, dan berbagai peralatan navigasi dan pertolongan lainnya.
     
 Selain itu, menurut dia, yang paling penting sebelum turun ke laut juga memperhatikan prediksi cuaca melalui informasi yang di sampaikan secara rutin oleh BMKG Maritim, sehingga ketika turun melaut cuaca memang terpantau baik atau tidak dalam kondisi gelombang tinggi.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018