Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 50 peserta yang merupakan warga Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak mengikuti pelatihan medical first responder (MFR) bagi potensi pencarian dan pertolongan (SAR) yang dilaksanakan Kantor Basarnas Pontianak di kantor Bupati Kubu Raya.
"Pelatihan ini diharapkan melatih potensi-potensi SAR dari berbagai latar belakang untuk nantinya dapat berpartisipasi langsung dalam pelaksanaan operasi SAR, mengingat pentingnya dan menimbang manfaat positif dari terlaksananya kegiatan ini," kata Kepala Basarnas Pontianak I Made Junetra di Sungai Raya, Selasa.
Dia menjelaskan dengan sinergi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Pontianak dan potensi SAR sehingga pelaksanaan layanan jasa pencarian dan pertolongan di Provinsi Kalimantan Barat dapat terlaksana secara optimal.
"Kegiatan ini akan berlangsung selama tujuh hari dimulai tanggal 22 hingga 28 Mei 2023. Kita harapkan peserta pelatihan ini bisa benar-benar memahami setiap materi yang diberikan, agar mereka mampu mengaplikasikannya di lapangan," tuturnya.
Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengatakan kegiatan ini menjadi bagian penting untuk membantu tugas Basarnas ketika terjadi kecelakaan atau bencana.
"Kebutuhan kita ini adalah memang harus dilakukannya pelatihan-pelatihan yang mendasar dan mendalam terhadap para calon penolong atau penyelamat," tuturnya.
Ia menambahkan salah satu upaya strategis yakni menyiapkan tenaga-tenaga penolong yang dapat diandalkan.
Oleh karena itu, dirinya meminta para peserta mengikuti kegiatan tersebut dengan serius.
"Agar setelah dididik dan dilatih semua akan betul-betul berguna saat dibutuhkan masyarakat yang kondisinya memang sangat memerlukan bantuan. Hal-hal seperti itu kami pemerintah daerah sangat terbantu," katanya.
Baca juga: Adelia tujuh hari dicari akhirnya Tim SAR hentikan pencarian korban
Baca juga: Belum ditemukan, Tim SAR hentikan pencarian nenek yang hilang di kebun karet