Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memastikan dalam kepemimpinannya bersama Wagub, Ria Norsan akan memfokuskan pemerataan pembangunan yang berkeadilan di kabupaten/kota di Provinsi ini.
"Kami ingin ada pemerataan pembangunan di kabupaten/kota di Kalbar," katanya, saat melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Sanggau dan Sekadau, Senin.
Dalam kunjungan kerja ini, dia ingin melihat langsung daerah-daerah dalam proses percepatan pembangunannya.
"Ada beberapa jalan yang jadi tanggung jawab provinsi. Kita lihat yang mana yang paling utama untuk dilaksanakan sehingga pembangunan ini harus ada pemerataan," kata Gubernur.
Ke depan, dia meminta harus ada sinergi antara provinsi, pusat dan kabupaten/kota dalam hal pembangunan di daerah. Ia mencontohkan, perencanaannya di kabupaten, dan provinsi yang membantu melaksanakannya.
"Saya melihat di Sanggau ini, Bupatinya sudah membangun objek wisata, dan provinsi akan membantunya, dan mudah-mudahan ini akan benar-benar menjadi ikon Sanggau," ujarnya.
Ia menambahkan, Pemprov Kalbar mengalokasikan 20 persen anggaran belanja langsung di APBD 2018 untuk menyelesaikan indikator Desa Mandiri.
"Ini bukan pekerjaan mudah, tetapi bisa dilakukan, saya yakin tahun pertama sudah bisa membangun sekitar 20 Desa Mandiri, yang saat ini Kalbar hanya mempunyai satu Desa Mandiri di Kabupaten Kayong Utara, yaitu Desa Sutra," kata Gubernur.
Ia juga menekankan pentingnya data dalam menata kelola pemerintahan, dan APBD harus merujuk pada data, dan pihaknya juga bekerja berdasarkan data, serta akan membangun Kalbar secara berkeadilan yang fokus pada infrastruktur jalan, pendidikan serta kesehatan.
"Saat ini daya saing Kalbar masih di peringkat ke -33 dari 34 provinsi, sehingga harus digenjot yang tentunya harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota," katanya.
Dalam kunjungan kerjanya, Gubernur Kalbar,juga melakukan penancapan tiang pertama pembangunan Rumah Adat Melayu di Sekadau.
Gubernur mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pemkab Sekadau. Bahkan dia menyebutkan Pemkab Sekadau bisa dijadikan contoh daerah yang menjaga keharmonisan masyarakat yang multi etnis dan agama tersebut.
"Saya mengapresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Sekadau karena ini merupakan keharmonisan yang ditunjukan oleh Pemkab Sekadau, mudah-mudahan Sekadau bisa menjadi contoh ikon keharmonisan di Indonesia," katanya.
Pada sambutannya, Bupati Sekadau, Aloysius mengatakan harapannya bahwa Rumah Melayu merupakan keinginan masyarakat Sekadau, khususnya Etnis Melayu.
Dikatakanya, tidak hanya Rumah Melayu namun Masjid Agung juga sedang dibangun begitu juga Gereja. "Tentu hal ini sebagai upaya kami dalam menjaga keharmonisan masyarakat Sekadau yang multi etnis dan agama," katanya.
Sementara itu, Ketua DPD MABM Kabupaten Sekadau, Sunardi mengatakan Rumah Adat Melayu Sekadau merupakan impian masyarakat Sekadau. "Hari ini dilakukan penancapan tiang secara simbolis oleh Gubernur Kalbar," ujarnya.
Dia berharap pembangunan Rumah Melayu itu dapat berjalan lancar dan cepat terbangun. "Terima kasih atas dukungan kepada bupati dan wakil bupati Sekadau dan Gubernur Kalbar Sutarmidji," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kami ingin ada pemerataan pembangunan di kabupaten/kota di Kalbar," katanya, saat melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Sanggau dan Sekadau, Senin.
Dalam kunjungan kerja ini, dia ingin melihat langsung daerah-daerah dalam proses percepatan pembangunannya.
"Ada beberapa jalan yang jadi tanggung jawab provinsi. Kita lihat yang mana yang paling utama untuk dilaksanakan sehingga pembangunan ini harus ada pemerataan," kata Gubernur.
Ke depan, dia meminta harus ada sinergi antara provinsi, pusat dan kabupaten/kota dalam hal pembangunan di daerah. Ia mencontohkan, perencanaannya di kabupaten, dan provinsi yang membantu melaksanakannya.
"Saya melihat di Sanggau ini, Bupatinya sudah membangun objek wisata, dan provinsi akan membantunya, dan mudah-mudahan ini akan benar-benar menjadi ikon Sanggau," ujarnya.
Ia menambahkan, Pemprov Kalbar mengalokasikan 20 persen anggaran belanja langsung di APBD 2018 untuk menyelesaikan indikator Desa Mandiri.
"Ini bukan pekerjaan mudah, tetapi bisa dilakukan, saya yakin tahun pertama sudah bisa membangun sekitar 20 Desa Mandiri, yang saat ini Kalbar hanya mempunyai satu Desa Mandiri di Kabupaten Kayong Utara, yaitu Desa Sutra," kata Gubernur.
Ia juga menekankan pentingnya data dalam menata kelola pemerintahan, dan APBD harus merujuk pada data, dan pihaknya juga bekerja berdasarkan data, serta akan membangun Kalbar secara berkeadilan yang fokus pada infrastruktur jalan, pendidikan serta kesehatan.
"Saat ini daya saing Kalbar masih di peringkat ke -33 dari 34 provinsi, sehingga harus digenjot yang tentunya harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota," katanya.
Dalam kunjungan kerjanya, Gubernur Kalbar,juga melakukan penancapan tiang pertama pembangunan Rumah Adat Melayu di Sekadau.
Gubernur mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pemkab Sekadau. Bahkan dia menyebutkan Pemkab Sekadau bisa dijadikan contoh daerah yang menjaga keharmonisan masyarakat yang multi etnis dan agama tersebut.
"Saya mengapresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Sekadau karena ini merupakan keharmonisan yang ditunjukan oleh Pemkab Sekadau, mudah-mudahan Sekadau bisa menjadi contoh ikon keharmonisan di Indonesia," katanya.
Pada sambutannya, Bupati Sekadau, Aloysius mengatakan harapannya bahwa Rumah Melayu merupakan keinginan masyarakat Sekadau, khususnya Etnis Melayu.
Dikatakanya, tidak hanya Rumah Melayu namun Masjid Agung juga sedang dibangun begitu juga Gereja. "Tentu hal ini sebagai upaya kami dalam menjaga keharmonisan masyarakat Sekadau yang multi etnis dan agama," katanya.
Sementara itu, Ketua DPD MABM Kabupaten Sekadau, Sunardi mengatakan Rumah Adat Melayu Sekadau merupakan impian masyarakat Sekadau. "Hari ini dilakukan penancapan tiang secara simbolis oleh Gubernur Kalbar," ujarnya.
Dia berharap pembangunan Rumah Melayu itu dapat berjalan lancar dan cepat terbangun. "Terima kasih atas dukungan kepada bupati dan wakil bupati Sekadau dan Gubernur Kalbar Sutarmidji," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018