Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Kesehatan setempat itu akan mencontohi Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas yang telah sukses dalam capaian imunisasi measles dan rubella(MR) hingga mencapai 100,07 persen.

Kadis Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu, di Pontianak, Jumat, mengatakan, masih ada waktu dua bulan dalam mengejar ketertinggalan capaian imunisasi MR di daerah ini yang baru 33,6 persen dari target pemerintah pusat sebesar 95 persen.

"Untuk mengejar atau mencapai target tersebut, kami mengintensifkan lagi sosialisasi, dan mengambil contoh pola imunisasi MR yang telah dilakukan Pemkab Sambas dalam mengangkat kepercayaan dan keyakinan masyarakat," ujarnya.

Ia menyatakan, keputusan memang pada orang tua dan anak dalam memutuskan untuk diberikan imunisasi MR. "Saat ini baru sekitar 40 ribu anak-anak yang baru diimunisasi MR, kalau Kota Pontianak tidak bangkit, kami yakin Kalbar juga sulit mencapai target capaian imunisasi MR tersebut, sehingga perlu peran serta semua pihak dalam menyukseskannya," kata Sidiq.

Menurut dia, ada dua masalah dalam imunisasi MR, yakni keyakinan dan ketakutan, sehingga pihaknya terus melakukan pendekatan hingga kepada kelompok-kelompok kecil yang mulai dilakukan di sekolah-sekolah dalam memberikan sosialisasi imunisasi MR tersebut.

"Kami juga akan mencoba mengikutsertakan Wali Kota Pontianak untuk turun ke lapangan untuk menyosialisasikan imunisasi MR agar lebih kuat lagi, seperti yang dilakukan oleh Pemkab Sambas sebelumnya, dan tentunya juga membutuhkan dukungan para wartawan, baik online, cetak dan elektronik dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang imunisasi MR," ujar Sidiq.

Data Dinkes Provinsi Kalbar, hingga saat ini capaian imunisasi MR di provinsi itu baru sekitar 74 persen, dari sasaran sebanyak 1,3 juta jiwa. Untuk itu, pemerintah kabupaten/kota mempunyai peran untuk mendorong capaian imunisasi MR tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fatah menyatakan, kunci suksesknya imunisasi MR di daerah itu karena peran aktif dari Bupati setempat, Atbah Romin Suhaili.

"Gonjang-ganjing masalah haram juga sempat mencuat, karena peran aktif Bupati Sambas yang kebetulan beliau seorang ustad, maka tindakannya dituruti oleh masyarakat, sehingga ketika di kota lain sempat berhenti, di Sambas tetap berlangsung," katanya.

Fatah menambahkan, kesuksesan tersebut, juga tidak terlepas dari dukungan semua pihak sehingga capaian imunisasi MR di Sambas, saat ini sekitar 100,07 persen.

Baca juga: Capaian imunisasi MR di Kalimantan Barat baru 74 persen
 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018