Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili mengatakan penting untuk menjadi perhatian semua pihak tentang manejerial pertanian di daerahnya untuk mewujudkan kesejahteraan petani.

 "Teknologi pertanian sudah banyak ditemukan. Potensi pertanian di Sambas juga sangat besar. Tantangannya hanya pada manejerialnya. Jadi ke depannya bagaimana manegerial pertanian dipikirkan dengan baik agar para petani sukses semua," ujarnya di Sambas, Jumat.

 Ia menegaskan bahwa petani khusunya petani padi di Sambas harus makmur. Menurutnya itu bukanlah sesuatu yang mustahil, mengingat beras adalah makanan pokok rakyat Indonesia.

"Saya berharap ke depan orang yang paling kaya di Indonesia adalah petani, konglomerat harusnya petani. Hal itu karena yang memberi kita makan adalah petani," ujarnya.

Menurutnya mayoritas masyarakat Kabupaten Sambas adalah petani. Jika para petaninya sukses maka penyuluhnya juga bisa lebih sukses.

 "Untuk itu saya mengingatkan bahwa keberadaan penyuluh mempunyai peranan yang luar biasa. Hanya saja tinggal bagaimana membangun komunikasi yang baik antara penyuluh dan para petani," jelasnya.

 Atbah mengungkapkan saat ini Kabupaten Sambas sedang dipersiapkan menjadi daerah perdagangan ekspor impor pertanian perbatasan. Selain itu, Sambas juga dipersiapkan menjadi bagian dari lumbung pangan berbasis potensi sumber daya dan kebutuhan wilayah untuk swasembada dan ekspor pangan.

"Ini kabar gembira bagi petani kita dan ini harus dipersiapkan dengan baik. Hal itu agar jangan sampai nanti kita hanya jadi penonton. Ini bisa menjadi momentum meningkatkan taraf hidup para petani kita," terangnya.

Ia menyebutkan untuk infrstruktur, dukungan mewujudkan ekspor pertanian di Sambas telah didukung dengan adanya PLBN Aruk dan rencana pengembangan pelabuhan darat.

 "Sambas bisa mencontoh negara Jepang dalam mengelola atau manegerial pertanian. Sesuai dengan pengalaman saya di sana satu orang bisa menghasilkan pertanian yang besar dan bernilai ekspor. Itu yang harus menjadi perhatian kita bersama agar kita juga bisa mencapai tahapan itu ke depannya," jelasnya.

Hal-hal yang dapat dicontoh diantaranya orientasi pertanian dan perkebunan di Jepang adalah dikualitas.

 "Itu bisa dicontoh dari Jepang. Jika kualitas sudah sangat baik orang tidak memikirkan harga. Penentu harga pasar di negeri Jepang adalah petani. Bagaimana ini bisa terjadi. Peranan manejerial penting. Mudah-mudahan ke depannya kualitas hasil pertanian dan perkebunan kita makin bagus," harapnya.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018