Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di daerah itu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui peningkatan kinerja, disiplin, dan menghindari penyimpangan dari aturan hukum, termasuk dalam penggunaan anggaran.
"Pengabdian Korpri di PNS/ASN bukan untuk mencari kehidupan yang mewah," kata dia di Pontianak, Kamis, usai menjadi inspektur upacara HUT Ke-47 Korpri dan?l Hari Kesehatan Nasional 2018?di daerah itu di halaman Kantor Gubernur Kalbar.
Dia mengatakan penghasilan seorang anggota Korpri/ASN itu boleh dikatakan pas-pasan dan apabila mereka bisa mengelola dengan baik,bisa hidup tenang dan nyaman, tanpa melakukan pelanggaran dalam bentuk apapun.
"Saya minta kita semua bertekad untuk meningkatkan pelayanan dan profesionalisme, menjaga integritas masing-masing. Tekadkan sampai pensiun dalam bentuk yang baik," katanya.
Usai menjadi inspektur upacara, Gubernur Sutarmidji didampingi Ketua TP PKK Provinsi Kalbar Lismaryani dan Ketua PMI Kalbar Frederika, forum komunimasi pimpinan daerah, serta para pimpinan OPD dan undangan lainnya, menuju Balai Petitih untuk mengikuti acara donor darah dalam rangkaian kegiatan HUT Ke-47 Korpri dan?Hari Kesehatan Nasional 2018 di daerah itu.
Sutarmidji meminta kepada Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) kabupaten dan kota di Provinsi Kalbar mengembangkan bank donor dan bukan bank darah.
"Kalau ada bank donor, kapan saja mereka membutuhkan darah bisa dihubungi dan ambil darahnya," katanya.
Dia mengatakan dalam sebulan UDD PMI Kota Pontianak membutuhkan darah lebih dari 1.500 kantong, sehingga keberadaan bank donor akan efektif.
"Jadi, orang-orang yang butuh pendonor itu sudah terekam dan terutama mengajak orang untuk menjadi pendonor, karena pendonor itu pasti sehat," katanya.
Dia menambahkan UDD PMI kabupaten/kota di Kalbar membutuhkan ketersedian darah yang banyak karena siklus tahunan, yakni ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Mudah-mudahan ke depan, para pendonor akan lebih banyak lagi karena kebutuhan darah semakin besar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Pengabdian Korpri di PNS/ASN bukan untuk mencari kehidupan yang mewah," kata dia di Pontianak, Kamis, usai menjadi inspektur upacara HUT Ke-47 Korpri dan?l Hari Kesehatan Nasional 2018?di daerah itu di halaman Kantor Gubernur Kalbar.
Dia mengatakan penghasilan seorang anggota Korpri/ASN itu boleh dikatakan pas-pasan dan apabila mereka bisa mengelola dengan baik,bisa hidup tenang dan nyaman, tanpa melakukan pelanggaran dalam bentuk apapun.
"Saya minta kita semua bertekad untuk meningkatkan pelayanan dan profesionalisme, menjaga integritas masing-masing. Tekadkan sampai pensiun dalam bentuk yang baik," katanya.
Usai menjadi inspektur upacara, Gubernur Sutarmidji didampingi Ketua TP PKK Provinsi Kalbar Lismaryani dan Ketua PMI Kalbar Frederika, forum komunimasi pimpinan daerah, serta para pimpinan OPD dan undangan lainnya, menuju Balai Petitih untuk mengikuti acara donor darah dalam rangkaian kegiatan HUT Ke-47 Korpri dan?Hari Kesehatan Nasional 2018 di daerah itu.
Sutarmidji meminta kepada Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) kabupaten dan kota di Provinsi Kalbar mengembangkan bank donor dan bukan bank darah.
"Kalau ada bank donor, kapan saja mereka membutuhkan darah bisa dihubungi dan ambil darahnya," katanya.
Dia mengatakan dalam sebulan UDD PMI Kota Pontianak membutuhkan darah lebih dari 1.500 kantong, sehingga keberadaan bank donor akan efektif.
"Jadi, orang-orang yang butuh pendonor itu sudah terekam dan terutama mengajak orang untuk menjadi pendonor, karena pendonor itu pasti sehat," katanya.
Dia menambahkan UDD PMI kabupaten/kota di Kalbar membutuhkan ketersedian darah yang banyak karena siklus tahunan, yakni ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Mudah-mudahan ke depan, para pendonor akan lebih banyak lagi karena kebutuhan darah semakin besar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018