Pontianak (Antaranews Kalbar) - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus meningkatkan kepercayaan masyarakat di Kalbar terhadap perbankan di antaranya dengan melakukan edukasi serta sosialisasi.
"Sejumlah agenda dilakukan di Kalbar seperti workshop media, talkshow radio dan kuliah umum di Universitas Tanjungpura Pontianak. Itu semua dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan," ujar Direktur Group Peraturan LPS Beko Setiawan di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan masyarakat akan aman, tenang dan pasti terhadap perbankan jika tahu ada program penjaminan simpanan dan memahami mengenai aturannya.
"Dengan demikian masyarakat tetap percaya dan terus menyimpan dananya di lembaga perbankan," kata dia.
Baca juga: Ditjen SDPPI siapkan kanal LPS di daerah perbatasan
Beko memaparkan bahwa perbankan merupakan urat nadi perekonomian di Indonesia. Hal itu karena dana yang tersimpan akan disalurkan oleh perbankan dalam bentuk kredit mendukung pembiyaan atau kredi usaha produktif dan bahkan pembangunan infstruktur.
"Intinya perbankan dan keuangan yang stabil adalah modal yang penting dalam pembangunan ekonomi nasional," jelas dia.
Beko mengatakan sesuai UU tentang LPS, semua bank yang beroperasi di Indonesia baik bank pemerintah, bank swasta, bank daerah, bank asing atau campuran maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) wajib menjadi penjamin LPS.
Baca juga: LPS Lakukan Fungsi Penjaminan Terhadap 75 Bank
Hingga Oktober 2018, jumlah bank umum sudah mencapai 115 bank, BPR 1.774. Sedangkan jumlah rekening bank umum mencapai 268.699.387 dengan total nilai simpanan Rp5.645 triliun.
"Kami selalu mengingatkan kepada masyarakat yang merupakan nasabah bank untuk memperhatikan ketentuan penjamin simpanan. Batas penjamin simpanan saat ini per orang per bank Rp2 miliar," kata dia.
Tambahnya, masyarakat juga harus memperhatikan persyaratan simpanan layak bayar ketika klaim penjaminan seperti tercatat di pembukuan bank dan tingkat bunga simpanan tidak melebihi bunga penjaminan serta melakukan tindakan yang merugikan bank.
"Kami berkomitmen terus menjalankan peran dan fungsi kami serta ikut menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Sejumlah agenda dilakukan di Kalbar seperti workshop media, talkshow radio dan kuliah umum di Universitas Tanjungpura Pontianak. Itu semua dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan," ujar Direktur Group Peraturan LPS Beko Setiawan di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan masyarakat akan aman, tenang dan pasti terhadap perbankan jika tahu ada program penjaminan simpanan dan memahami mengenai aturannya.
"Dengan demikian masyarakat tetap percaya dan terus menyimpan dananya di lembaga perbankan," kata dia.
Baca juga: Ditjen SDPPI siapkan kanal LPS di daerah perbatasan
Beko memaparkan bahwa perbankan merupakan urat nadi perekonomian di Indonesia. Hal itu karena dana yang tersimpan akan disalurkan oleh perbankan dalam bentuk kredit mendukung pembiyaan atau kredi usaha produktif dan bahkan pembangunan infstruktur.
"Intinya perbankan dan keuangan yang stabil adalah modal yang penting dalam pembangunan ekonomi nasional," jelas dia.
Beko mengatakan sesuai UU tentang LPS, semua bank yang beroperasi di Indonesia baik bank pemerintah, bank swasta, bank daerah, bank asing atau campuran maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) wajib menjadi penjamin LPS.
Baca juga: LPS Lakukan Fungsi Penjaminan Terhadap 75 Bank
Hingga Oktober 2018, jumlah bank umum sudah mencapai 115 bank, BPR 1.774. Sedangkan jumlah rekening bank umum mencapai 268.699.387 dengan total nilai simpanan Rp5.645 triliun.
"Kami selalu mengingatkan kepada masyarakat yang merupakan nasabah bank untuk memperhatikan ketentuan penjamin simpanan. Batas penjamin simpanan saat ini per orang per bank Rp2 miliar," kata dia.
Tambahnya, masyarakat juga harus memperhatikan persyaratan simpanan layak bayar ketika klaim penjaminan seperti tercatat di pembukuan bank dan tingkat bunga simpanan tidak melebihi bunga penjaminan serta melakukan tindakan yang merugikan bank.
"Kami berkomitmen terus menjalankan peran dan fungsi kami serta ikut menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018