Pontianak (Antaranews Kalbar) - Libur akhir tahun menjadi berkah bagi maskapai penerbangan. Termasuk Garuda Indonesia tujuan dari dan ke Kota Pontianak.
Jumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia pada rute tersebut diperkirakan meningkat 11 persen selama libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dibanding periode yang sama 2017.

"Sudah menjadi pola tahunan setiap momen keagamaan dan hari besar jumlah penumpang dari dan ke Pontianak akan bertambah dari hari biasanya," kata General Manager Garuda Indonesia Cabang Pontianak Susanna Rotua Saragih di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan untuk tahun ini jumlah penumpang dari dan ke Pontianak mulai naik pada 18 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.

"Untuk rute berdasarkan urutan penumpang terbanyak yakni tujuan Jakarta, Ketapang, Putussibau, Sintang, Palangkaraya, Balikpapan dan Pangkalan Bun. Itu dengan total penumpang pergi-pulang pada rute tersebut sebanyak 42 ribu pada 2017. Prediksi kami jumlah penumpang saat peak season 2018 akan bertambah menjadi 46 ribu penumpang. Hal tersebut karena sudah terlihat dari tren kenaikan jumlah penumpang pada tahun ini," jelas dia.

Susan menyebutkan meskipun jumlah penumpang dipastikan naik, namun sejauh ini pihaknya belum ada wacana untuk menambah frekuensi penerbangan di rute-rute dengan permintaan yang tertinggi tersebut.

"Kami belum membicarakan ada penambahan penerbangan saat waktu padat penerbangan atau saat menjelang Natal dan Tahun Baru. Kami optimalkan dulu yang ada," papar dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Prijono menyebutkan bahwa dengan tingginya permintaan tiket pesawat bisa mendorong inflasi di Kalbar.

"Sudah menjadi pola tahunan, harga tiket akan naik saat hari besar keagamaan dan tahun baru. Mulai November 2018 harga tiket sudah naik. Untuk Desember 2018 juga akan naik sebagaimana pola yang ada," papar dia.

Ia menyebutkan meski Desember 2018 akan terjadi inflasi, pihaknya memprediksikan masih tetap di bawah koridor yang telah ditentukan. Saat ini harga komoditas di Kalbar sudah terkendali.

"Sinergi dan koordinasi dari Tim Pengendali Inflasi Daerah sudah jalan. Kita semua sudah memastikan permintaan yang ada akan bisa terpenuhi sehingga inflasi di daerah terkendali," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018