Pontianak (Antaranews Kalbar) - Marketing Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Miftah mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal kelancaran dan ketepatan distribusi elpiji subsidi agar tepat sasaran, yakni benar-benar digunakan oleh masyarakat tidak mampu.
"Apabila ada masyarakat menemukan kendala terkait elpiji subsidi mau pun layanan dan produk Pertamina lainnya, maka dapat disampaikan kepada call center Pertamina 1-500-000 atau melalui email contactpertamina4@pertamina.com. Bisa juga ke call center Ditjen Migas 1-500-335," kata Teuku Jihan Miftah di Pontianak, Selasa.
Johan menjelaskan, di setiap pangkalan juga tertera nomor aduan pangkalan dan pemerintah daerah setempat, serta nomor Pertamina. "Silahkan adukan keluhan dan kalau ada kejanggalan dalam distribusi elpiji tiga kilogram maka segera laporkan, karena kami sangat memerlukan informasi dari para konsumen tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, selain menambah pasokan dan stok elpiji subsidi, Pertamina juga menggencarkan dan memperluas jumlah serta titik sebar operasi pasar elpiji subsidi sehingga mudah didapat oleh masyarakat yang membutuhkanya.
"Kami terus berusaha menormalisasi kebutuhan masyarakat tidak mampu yang membutuhkan elpiji tiga kilogram. Bulan ini saja kami sudah melakukan penambahan sebesar 15 persen dari kuota normal elpiji tiga kilogram untuk Kalbar," ujarnya.
Menurut dia, Jumat (14/12) lalu, pihaknya juga sudah melakukan operasi pasar elpiji subsidi di Pontianak, kemudian, operasi pasar juga dilakukan Senin (17/12) di Pontianak, yang digelar di enam titik. Lalu hari ini (18/12) empat titik di Pontianak dan dua titik di Kabupaten Sambas, Kapuas Hulu, Melawi, Sanggau dan daerah lain masing-masing satu titik.
"Bahkan, Kamis (20/12) Kami akan menggelar operasi pasar elpiji subsidi langsung ke tingkat masyarakat Kota Pontianak yang bekerjasama dengan kepolisian dan pemerintah setempat. Di mana masyarakat harus membawa KTP dan Kartu Keluarga supaya bisa teridentifikasi siapa-siapa saja yang layak mendapatkan elpiji subsidi yang Ini juga berlaku untuk pembelian elpiji di pangkalan," katanya.
Johan tidak menampik bila membludaknya jumlah pedagang pengecer sebagai penyebab meningkat tajamnya permintaan elpiji subsidi di Kalbar. Pertamina, kata dia, tidak bisa mengintervensi harga di tingkat pengecer, namun belakangan muncul fenomena meningkatnya jumlah pengecer dalam jumlah besar dan tersistematik.
"Bahkan mereka ini sampai mengikuti mobil pengantar elpiji ke pangkalan-pangkalan (untuk tahu mana pangkalan yang baru mendapatkan stok), sehingga mereka pindah-pindah dalam membeli elpiji subsidi. Bahkan kami juga menemukan ada pengecer yang menjual elpiji subsidi ini secara online," katanya.
Karena, pihaknya masih menganut sistem distribusi terbuka, maka tidak bisa mengontrol sampai ke tingkat pengecer.
Menurut dia, pengecer bisa membantu Pertamina dalam menjangkau remote area atau daerah terpencil. Namun peningkatan jumlah pengecer justru terjadi di perkotaan, yang membuat stok di pangkalan cepat habis, dan menjual elpiji jauh di atas harga eceran tertinggi.
Johan juga meminta kepada pihak pangkalan untuk tidak sembarangan dalam menjual elpiji subsidi kepada orang yang tidak berhak. "Sudah aturannya kalau setiap konsumen dibatasi untuk membeli atau menukarkan maksimal dua tabung saja, sehingga jangan sampai satu orang mendapat jatah pembelian elpiji subsidi dalam jumlah banyak," kata Johan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Apabila ada masyarakat menemukan kendala terkait elpiji subsidi mau pun layanan dan produk Pertamina lainnya, maka dapat disampaikan kepada call center Pertamina 1-500-000 atau melalui email contactpertamina4@pertamina.com. Bisa juga ke call center Ditjen Migas 1-500-335," kata Teuku Jihan Miftah di Pontianak, Selasa.
Johan menjelaskan, di setiap pangkalan juga tertera nomor aduan pangkalan dan pemerintah daerah setempat, serta nomor Pertamina. "Silahkan adukan keluhan dan kalau ada kejanggalan dalam distribusi elpiji tiga kilogram maka segera laporkan, karena kami sangat memerlukan informasi dari para konsumen tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, selain menambah pasokan dan stok elpiji subsidi, Pertamina juga menggencarkan dan memperluas jumlah serta titik sebar operasi pasar elpiji subsidi sehingga mudah didapat oleh masyarakat yang membutuhkanya.
"Kami terus berusaha menormalisasi kebutuhan masyarakat tidak mampu yang membutuhkan elpiji tiga kilogram. Bulan ini saja kami sudah melakukan penambahan sebesar 15 persen dari kuota normal elpiji tiga kilogram untuk Kalbar," ujarnya.
Menurut dia, Jumat (14/12) lalu, pihaknya juga sudah melakukan operasi pasar elpiji subsidi di Pontianak, kemudian, operasi pasar juga dilakukan Senin (17/12) di Pontianak, yang digelar di enam titik. Lalu hari ini (18/12) empat titik di Pontianak dan dua titik di Kabupaten Sambas, Kapuas Hulu, Melawi, Sanggau dan daerah lain masing-masing satu titik.
"Bahkan, Kamis (20/12) Kami akan menggelar operasi pasar elpiji subsidi langsung ke tingkat masyarakat Kota Pontianak yang bekerjasama dengan kepolisian dan pemerintah setempat. Di mana masyarakat harus membawa KTP dan Kartu Keluarga supaya bisa teridentifikasi siapa-siapa saja yang layak mendapatkan elpiji subsidi yang Ini juga berlaku untuk pembelian elpiji di pangkalan," katanya.
Johan tidak menampik bila membludaknya jumlah pedagang pengecer sebagai penyebab meningkat tajamnya permintaan elpiji subsidi di Kalbar. Pertamina, kata dia, tidak bisa mengintervensi harga di tingkat pengecer, namun belakangan muncul fenomena meningkatnya jumlah pengecer dalam jumlah besar dan tersistematik.
"Bahkan mereka ini sampai mengikuti mobil pengantar elpiji ke pangkalan-pangkalan (untuk tahu mana pangkalan yang baru mendapatkan stok), sehingga mereka pindah-pindah dalam membeli elpiji subsidi. Bahkan kami juga menemukan ada pengecer yang menjual elpiji subsidi ini secara online," katanya.
Karena, pihaknya masih menganut sistem distribusi terbuka, maka tidak bisa mengontrol sampai ke tingkat pengecer.
Menurut dia, pengecer bisa membantu Pertamina dalam menjangkau remote area atau daerah terpencil. Namun peningkatan jumlah pengecer justru terjadi di perkotaan, yang membuat stok di pangkalan cepat habis, dan menjual elpiji jauh di atas harga eceran tertinggi.
Johan juga meminta kepada pihak pangkalan untuk tidak sembarangan dalam menjual elpiji subsidi kepada orang yang tidak berhak. "Sudah aturannya kalau setiap konsumen dibatasi untuk membeli atau menukarkan maksimal dua tabung saja, sehingga jangan sampai satu orang mendapat jatah pembelian elpiji subsidi dalam jumlah banyak," kata Johan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018