Pontianak (Antaranews Kalbar) - Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Cornelis menyampaikan rasa belasungkawa dan berdukanya terhadap korban yang terdampak tsunami di Banten dan Lampung.
"Saya turut berduka cita karena musibah bukan hanya itu saja, banyak di Indonesia terjadi di 2018 ini, semoga arwahnya diterima oleh Tuhan yang maha kuasa. Kita prihatin, karena itu bencana yang kita elakkan, kita mesti banyak berhati-hati," katanya di Ngabang, Rabu.
Menurutnya, bencana tersebut merupakan peringatan dari Tuhan kepada smeua manusia agar bisa menjaga kelestarian alam yang ada di Indonesia.
"Perubahan iklim yang terjadi saat ini, mengakibatkan banyak bencana di mana-mana. Hal ini terjadi karena banyak hutan yang semakin tergradasi dan aktivitas perusahakan alam yang cukup marak sehingga alam mulai bergejolak," tuturnya.
Untuk itu, dirinya mengajak kepada semua masyarakat Kalbar dan Indonesia umumnya, untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam dan terus berdoa kepada Tuhan, agar terhindar dari segala musibah ke depan.
Pada kesempatan itu juga dirinya menyampaikan selamat merayakan Natal bagi semua masyarakat Nasrani yang merayakannya.
Menurut Cornelis, Natal merupakan moment untuk merefeleksikan diri menjadi lebih baik lagi.
"Natal bagi kami, bagi saya pribadi merefleksi apa yang sudah terjadi pada waktu yang sudah lewat, untuk bagaimana kita kedepan lebih baik. Sekarang kitakan beragama, beragama kita harus punya Tuhan, kita sudah punya Tuhan bagaimana Tuhan melarang, mana yang boleh mana hang tidak boleh, jadi untuk merefleksi diri, saling menghormati, saling menghargai untuk kedepan lebih baik," katanya.
Mantan Gubernur Kalbar dua periode ini pun lebih menekankan kepada menghargai dan menjaga adanya keberagaman yang ada di Indonesia khususnya di Kalbar.
Hal tersebut seperti yang pernah diterapkannya saat menjabat pucuk pimpinan sebagai kepala daerah di Kalbar.
"Itu tergantung orangnya, kalau saya lain melihatnya dan mereka lain melihatnya. Kalau saya melihat keberagaman dan itu kita memberitahu kepada tokoh masing-masing silahkan anda memperingatinya, memberikan lambang disana, menunjukan kita sebagai pemimpin, semua agama kita ayomi," ujarnya.
(KR-RDO)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saya turut berduka cita karena musibah bukan hanya itu saja, banyak di Indonesia terjadi di 2018 ini, semoga arwahnya diterima oleh Tuhan yang maha kuasa. Kita prihatin, karena itu bencana yang kita elakkan, kita mesti banyak berhati-hati," katanya di Ngabang, Rabu.
Menurutnya, bencana tersebut merupakan peringatan dari Tuhan kepada smeua manusia agar bisa menjaga kelestarian alam yang ada di Indonesia.
"Perubahan iklim yang terjadi saat ini, mengakibatkan banyak bencana di mana-mana. Hal ini terjadi karena banyak hutan yang semakin tergradasi dan aktivitas perusahakan alam yang cukup marak sehingga alam mulai bergejolak," tuturnya.
Untuk itu, dirinya mengajak kepada semua masyarakat Kalbar dan Indonesia umumnya, untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam dan terus berdoa kepada Tuhan, agar terhindar dari segala musibah ke depan.
Pada kesempatan itu juga dirinya menyampaikan selamat merayakan Natal bagi semua masyarakat Nasrani yang merayakannya.
Menurut Cornelis, Natal merupakan moment untuk merefeleksikan diri menjadi lebih baik lagi.
"Natal bagi kami, bagi saya pribadi merefleksi apa yang sudah terjadi pada waktu yang sudah lewat, untuk bagaimana kita kedepan lebih baik. Sekarang kitakan beragama, beragama kita harus punya Tuhan, kita sudah punya Tuhan bagaimana Tuhan melarang, mana yang boleh mana hang tidak boleh, jadi untuk merefleksi diri, saling menghormati, saling menghargai untuk kedepan lebih baik," katanya.
Mantan Gubernur Kalbar dua periode ini pun lebih menekankan kepada menghargai dan menjaga adanya keberagaman yang ada di Indonesia khususnya di Kalbar.
Hal tersebut seperti yang pernah diterapkannya saat menjabat pucuk pimpinan sebagai kepala daerah di Kalbar.
"Itu tergantung orangnya, kalau saya lain melihatnya dan mereka lain melihatnya. Kalau saya melihat keberagaman dan itu kita memberitahu kepada tokoh masing-masing silahkan anda memperingatinya, memberikan lambang disana, menunjukan kita sebagai pemimpin, semua agama kita ayomi," ujarnya.
(KR-RDO)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018