Jakarta (Antaranews Kalbar) - Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian BUMN, Hambra Samal, bersama jajaran dari kementerian itu melakukan peninjauan lapangan memantau perbaikan infrastruktur yang terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Siaran pers yang diterima Antara, Kamis, menyebutkan kunjungan dimulai dari Posko Bantuan BUMN yang dikoordinatori PT Krakatau Steel Tbk yang berada di Cinangka dan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

Masih bertempat di Posko Bantuan BUMN, Kementerian BUMN dan Jamkrindo menyerahkan bantuan logistik. Kemudian dilanjutkan dengan rapat koordinasi dengan tim Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei dan Bupati Pandeglang Irna Narulita.

"Kunjungan  kali ini adalah untuk memantau daerah yang sempat terdengar terisolir, yakni di daerah Sumur. Alhamdulillah meskipun jalannya tidak bagus, namun rombongan bisa sampai disini," kata Hambra.

Sebelumnya pada selasa malam (25/12), tim relawan dari Krakatau Steel telah membangun posko di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, untuk menyalurkan bantuan-bantuan yang datang dari beragam BUMN.

Baca juga: BUMN cepat pulihkan layanan telekomuniksi-energi di Banten dan Lampung

Hambra mengatakan pemerintah juga memberi perhatian khusus pada infrastruktur yang berada di wilayah ini.

"Saat ini pembersihan area bencana adalah yang prioritas, agar arus lalu lintas bantuan bisa menjangkau daerah yang terjauh sekalipun. Hari ini kami meminta Pertamina agar bisa menyiagakan BBM untuk kebutuhan alat berat yang beroperasi membersihkan puing-puing terdampak tsunami," katanya.

Selanjutnya, Kementerian BUMN juga akan mendata beberapa infrastruktur yang rusak agar dapat dibangun kembali.

Sementara Plt General Manager Security & General Affair PT Krakatau Steel, Syarif Rahman, menjelaskan bantuan dari BUMN juga terus kami upayakan untuk disebar ke daerah yang membutuhkan.

"Saat ini kami terus berusaha untuk menjangkau wilayah Sumur, khususnya di wilayah Taman Jaya. Tim 'offroader' yag tergabung dalam otomotif Krakatau Steel malam ini akan bergerak menembus hingga ke Taman Jaya. Posko bantuan akan dibuka di sana," ujar Syarif.

Taman Jaya adalah wilayah terujung selatan Kecamatan Sumur yang berbatasan dengan Taman Nasional Ujung Kulon, tempat habitat badak endemik bercula satu.

Sebelumnya, lanjut Syarif, juga digunakan kapal laut KM Edam milik Kementerian Perhubungan setempat untuk mengangkut bantuan ke wilayah Sumur. Kapal ini memiliki bobot mati 900 ton dengan membawa 30 ton.

"Kapal saat ini sudah mendarat di pelabuhan Sumur dengan 'transhipment' menggunakan kapal nelayan karena dermaga Sumur yang hancur. Selanjutnya kapal ini juga akan menuju Taman Jaya," ujarnya.

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018