Jakarta (Antaranews Kalbar) - Ford pada awal 2019 menarik kembali hampir satu juta kendaraan terkait adanya masalah dengan kantong udara (airbag) yang dapat menimbulkan risiko keselamatan penumpang.
Raksasa otomotif itu pada Senin (7/1) mengumumkan bahwa penarikan tersebut berdampak pada lebih dari 953.000 kendaraan di seluruh dunia dengan inflator kantong udara penumpang Takata. Kantong udara itu berisiko dapat meledak dan menyebabkan serpihan yang beterbangan.
Penarikan Ford sebagian besar berdampak pada pemilik mobil di Amerika Serikat, karena 782.000 kendaraan ini berada di negara tersebut -- ini adalah bagian dari rangkaian penarikan terbesar dalam sejarah negara tersebut.
Kendaraan yang terkena dampak dari penarikan tersebut meliputi Ford Edge 2010, Lincoln MKX 2010, Ford Ranger 2010-2012, Ford Fusion 2010-2012, Lincoln MKZ 2010-2012, Mercury Milan 2010-2011, dan Ford Mustang 2010-2014.
Baca juga: Ford negosiasi degan pekerja terkait PHK
Baca juga: Laba Ford turun karena tarif dan kerugian di China
Perusahaan menambahkan bahwa beberapa penarikan hanya dapat dilakukan di wilayah geografis tertentu di AS. Penarikan itu merupakan tanggapan terhadap fakta bahwa setidaknya 23 orang telah terbunuh di seluruh dunia oleh inflator, meskipun Ford mengatakan tidak mengetahui adanya cedera pada kendaraan yang terkait dengan penarikan ini.
Pembuat mobil menambahkan bahwa diler akan mengganti inflator secara gratis. Kantung udara Takata memiliki bahan kimia amonium nitrat yang dapat menciptakan ledakan yang mengembang pada kantung udara.
Namun, kantung udara dapat memburuk seiring waktu karena panas dan kelembaban, menyebabkannya meledak dan menyebabkan tabung logam pecah dan serpihannya beterbangan keluar.
Baca juga: 2019, Ford hentikan produksi di Argentina
Baca juga: Komunitas Ford Indonesia gelar Jambore Nasional ke-3
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Raksasa otomotif itu pada Senin (7/1) mengumumkan bahwa penarikan tersebut berdampak pada lebih dari 953.000 kendaraan di seluruh dunia dengan inflator kantong udara penumpang Takata. Kantong udara itu berisiko dapat meledak dan menyebabkan serpihan yang beterbangan.
Penarikan Ford sebagian besar berdampak pada pemilik mobil di Amerika Serikat, karena 782.000 kendaraan ini berada di negara tersebut -- ini adalah bagian dari rangkaian penarikan terbesar dalam sejarah negara tersebut.
Kendaraan yang terkena dampak dari penarikan tersebut meliputi Ford Edge 2010, Lincoln MKX 2010, Ford Ranger 2010-2012, Ford Fusion 2010-2012, Lincoln MKZ 2010-2012, Mercury Milan 2010-2011, dan Ford Mustang 2010-2014.
Baca juga: Ford negosiasi degan pekerja terkait PHK
Baca juga: Laba Ford turun karena tarif dan kerugian di China
Perusahaan menambahkan bahwa beberapa penarikan hanya dapat dilakukan di wilayah geografis tertentu di AS. Penarikan itu merupakan tanggapan terhadap fakta bahwa setidaknya 23 orang telah terbunuh di seluruh dunia oleh inflator, meskipun Ford mengatakan tidak mengetahui adanya cedera pada kendaraan yang terkait dengan penarikan ini.
Pembuat mobil menambahkan bahwa diler akan mengganti inflator secara gratis. Kantung udara Takata memiliki bahan kimia amonium nitrat yang dapat menciptakan ledakan yang mengembang pada kantung udara.
Namun, kantung udara dapat memburuk seiring waktu karena panas dan kelembaban, menyebabkannya meledak dan menyebabkan tabung logam pecah dan serpihannya beterbangan keluar.
Baca juga: 2019, Ford hentikan produksi di Argentina
Baca juga: Komunitas Ford Indonesia gelar Jambore Nasional ke-3
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019