Putussibau (Antaranews Kalbar) - Lima desa di Kecamatan Pengkadan, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat teredam banjir akibatnya ruas jalan Pengkadan menuju Kecamatan Jongkong tidak bisa dilalui kendaraan roda dua mau pun roda empat.

" Banjir terjadi karena luapan sungai Pengkadan akibat hujan semalaman dengan ketinggian air rata-rata diatas satu meter," kata Kapolres Kapuas Hulu melalui Kapolsek Pengkadan, IPDA Jaspian dihubungi Antara dari Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu. Disampaikan Jaspian, lima desa yang terdampak banjir yaitu Desa Sirajaya, Mawan, Pengkadan Hilir, Kerangan Panjang dan Desa Sasan.

Menurut dia, meluapnya sungai Pengkadan tersebut cukup menganggu aktivitas masyarakat terutama sejumlah fasilitas umum jalan dan gedung sekolah. Jaspian mengatakan aktivitas sekolah di Dusun Nanga Semelangi Desa Serikat terpaksa diliburkan, untuk menghindari hal - hal yang tidak di inginkan.

Meskipun demikian, hingga saat ini banjir tidak merendam rumah warga setempat dan diperkirakan banjir tidak akan bertahan lama.
Kondisi banjir yang merendam ruas jalan Pengkadan - Jongkong wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat. (Foto Istimewa)


"Saya bersama anggota polsek sudah turun ke lokasi banjir melihat situasi serta memberikan imbauan kepada masyarakat," ucap Jaspian.

Dalam kesempatan itu, Jaspian juga mengimbau kepada seluruh masyarakat terdampak banjir untuk waspada banjir dan kepada orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak - anaknya.

"Kita berharap banjir tidak meluas sehingga aktivitas masyarakat kembali normal, tetapi yang jelas kita minta masyarakat waspada bencana alam," Kata Jaspian.

Sementara itu, pantauan di Putussibau dan sekitarnya, sungai Kapuas di daerah setempat sudah mulai meluap akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Baca juga: Banjir rendam ratusan rumah di kabupaten sanggau

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019