Pontianak (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Edi Suryanto mengatakan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi perhatian agar bisa mengurangi potensi atau dampak banjir.
"Dari BMKG sudah memberikan peringatan pada Desember 2024, terutama dua hari lalu dan saat ini air pasang akan tinggi. Itu bisa jadi perhatian pemerintah kota dan masyarakat untuk mencegah dampak air pasang atau potensi banjir," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Ia menambahkan pada 5 Januari 2025 juga sudah ada peringatan akan potensi air naik dan banjir. Hal itu harus menjadi perhatian semua pihak agar dampak buruk bisa dicegah atau antisipasi.
"Dengan air pasang, jika ditambah hujan, air naik ke rumah dan di jalan juga. Hal itu harus menjadi perhatian bersama agar dampak negatif bisa diminimalisasi atau dicegah," ujar dia.
Ia menjelaskan untuk upaya penangan dengan fenomena alam tersebut, pemerintah Kota Pontianak tengah menyusun rencana strategis seperti meningkatkan fungsi pintu air.
"Optimalisasi pintu air penting untuk saat ini dan jangka panjang. Termasuk juga minggu ini ada gotong - royong pembersihan parit," kata dia.
Ia mengatakan dari laporan dinas terkait, saat ini sebagian besar parit di Kota Pontianak mengalami pendangkalan. Hal itu perlu solusi dan eksekusi agar air bisa turun cepat ke sungai atau laut.
"Dari Dinas PU Kota Pontianak, parit mayoritas ada pendangkalan. Nah, ini perlu alat dan tahun depan untuk eksekusinya," ujar dia.
Ia mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap potensi banjir dan dampak pengikut lainnya.
"Tugas bersama kita untuk terus waspada mencegah dampak buruk terhadap persoalan ini," katanya.