Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Global Investa Capital (GIC) melalui teknologi blockchain hadirkan revolusi pasar forex dalam rangka memberikan solusi pada pasar berjangka forex yang seringkali penuh dengan masalah seperti slippage, spread yang besar, komisi tinggi.

"Risiko dari trading secara online kian besar lantaran banyaknya broker ilegal yang merugikan nasabah. Namun belakangan teknologi blockchain dianggap mampu meminimalisir hal tersebut," ujar Founder GIC, Peter Tandean saat melakukan roadshow di Pontianak, Minggu.

Peter menyebut bahwa platform GIC yang dibangun pihaknya menyediakan transparansi dan bebas biaya kepada para penggunanya.

"Selain itu, aplikasi ini juga mendapat sambutan baik dari Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Kliring Berjangka Indonesia (KBI) pemerintah dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan," papar dia.

Perusahaan yang berbasis di Singapura dan memiliki mitra lokal berlisensi ini tengah menjadi magnet bagi para trader lantaran adanya transparansi.

Lanjut dia, teknologi degan Metatrades 5 ini menawarkan aktivitas trading tanpa swap, tanpa komisi dan spread yang rendah.

Selain itu, aplikasi ini memberikan opsi bagi trader untuk berganti posisi menjadi marketmaker. Hal ini memberikan peluang baru bagi para pengguna untuk mendapatkan keuntungan dalam trading.  
Sebelumnya marketmaker seseorang harus mendirikan sebuah perusahaan berlisensi dengan beberapa persyaratan sulit. Dan tentunya mendapatkan persetujuan legal dari pemerintah.Tetapi melalui fitur di aplikasi ini, seseorang bisa menjadi market maker, kata dia.

Ia menegaskan kembali bahwa teknologi blockchain akan membawa revolusi pada industri pasar forex berjangka. Sama seperti dengan adanya internet, para trader dapat melakukan trading secara langsung dan instan melalui ponsel mereka.

GIC Trade adalah platform gabungan antara Metatrader 5 dengan Blockchain. GIC Trade merupakan Plaform pertama dan satu satunya di Indonesia yang sangat memungkinkan terjadinya Peer to Peer Trading, di mana masyarakat sebagai trader akan berhadapan langsung dengan masyarakat yang ambil peran sebagai market maker, imbuhnya.

Namun menurutnya GIC Trade baru akan diluncurkan pada April 2019 mendatang. Dalam program perkenalan platform GIC Trade kepada masyarakat luas. GIC Trade akan mengadakanTrading Competition 2019. Kompetisi ini bersifat eksklusif untuk para pelaku pasar derivative di seluruh Indonesia, yang aktif bertransaksi dan ingin merasakan sensasi Platform Revolusioner GIC Trade, yang berbasis Blockchain.

Kompetisi diselenggarakan untuk menyaring trader handal dan profesional. Kompetisi perdagangan elektronik ini akan diselenggarakan selama 6 minggu. Dibagi dalam 3 gelombang, masing-masing gelombang berlangsung selama 2 minggu dan gratis.Gelombang pertama akan diselenggarakan pada tanggal 1-14 Februari 2019, gelombang kedua pada tanggal 15-28 Februari 2019 dan gelombang ketiga pada tanggal 1-15 Maret 2019.. Total keseluruhan hadiah yang disediakan dalam Trading Competition 2019 mencapai Rp1,5 miliar.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019