Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dandim 1207/BS Pontianak, Letkol (Arm) Stefie Djanje Nuhujanan mengajak masyarakat Kota Pontianak dan Kalbar umumnya untuk bersama-sama dalam menjaga perdamaian yang selama ini sudah tercipta dengan baik.

"Indonesia adalah bangsa yang besar dan selalu menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama, dan masyarakatnya juga plural serta memiliki berbagai macam suku, etnis, dan bahasa," kata Stefie Djanje Nuhujanan di Pontianak, Jumat.

 Dia mengatakan, kerukunan antarumat beragama itu menjadi faktor yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan beragama.

"Untuk itu diperlukan komitmen dan peran serta seluruh komponen masyarakat, terutama tokoh agama dan pemerintah dalam menjaga kerukunan beragama tersebut," katanya.

Menjelang pelaksanaan Pilpres dan Pileg tahun 2019, kata Dandim 1207/BS perlu menjadi perhatian bersama, karena setiap konflik terjadi jangan sampai dikaitkan dengan isu agama. Dimana, kondisi tersebut tentunya berpotensi meningkatkan suhu politik, sehingga akan menjadi ancaman dan menimbulkan konflik yang dapat menggoyahkan kedamaian yang sudah tercipta selama ini.

Ia berharap gelaran pesta demokrasi 2019 tidak ada oknum oknum peserta Pemilu yang memanfaatkan isu agama sebagai bagian dari kampanye politiknya, baik yang dilaksanakan secara terang-terangan maupun secara sembunyi.

 "Kepada seluruh komponen masyarakat saya mengajak untuk saling memberikan masukan dan mengingatkan untuk senantiasa menjaga kerukunan, bersama-sama menjaga kebhinnekaan dan senantiasa memelihara persaudaraan demi Kota Pontianak yang damai," katanya.

 Sebelumnya, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pontianak, Abdul Syukur mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kebhinekaan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 "Mari kita jadikan perbedaan menjadi suatu kebanggaan dan menjadi kekuatan dalam membangun Kalbar dan Indonesia umumnya lebih maju lagi," ujarnya.

Karena, menurut dia, perbedaan, baik suku, bangsa maupun agama merupakan kekuatan dan kekayaan bangsa, dan sudah menjadi tugas FKUB dan semua elemen masyarakat dalam mempertahankan dan mempererat kebhinekaan dalam menjadikan persaudaraan untuk mengawal dan menjaga keutuhan NKRI.

 "Hilangnya kebhinekaan adalah awal musnahnya NKRI, sehingga sudah menjadi tugas semua pihak dalam menjaga dan membantu untuk menciptakan kerukunan baik secara fisik dan nonfisik," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019