Pontianak (Antaranews Kalbar) - Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan Pontianak Food Festival (PFF) III mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota berjuluk Kota Khatulistiwa tersebut.
"Dengan PFF ini kunjungan wisatawan ke Pontianak meningkat. Dengan begitu juga bisa mendorong pertumbahan ekonomi karena sektor kuliner dan UMKM bergeliat," ujarnya saat membuka acara PFF III yang digelar di halaman parkir A Yani Megamall Pontianak, Jumat.
Edi menyebutkan bahwa Kota Pontianak tidak memiliki gunung, pantai dan pesona alam lainnya, sehingga sektor ekonomi kreatif yang di dalamnya ada kuliner menjadi satu di antara cara memajukan wisata dan ekonomi daerah.
"Kita hanya memiliki Sungai Kapuas namun pantai atau gunung tidak ada. Oleh karena itu ekonomi kreatif yang terus kita kembangkan. Apalagi kita ini berada di pusat pemerintah provinsi dan pintu awal ke daerah lain di Kalbar," jelas dia.
Ia menambahkan apalagi potensi atau kekayaan kuliner di daerahnya sudah terkenal enak dan dikenal luas bukan hanya di Kalbar namun juga sudah di luar negeri.
"Sudah banyak teman atau rekanan datang ke Pontianak hanya sekedar mau berwisata kuliner di Pontianak. Itu menunjukan kuliner kita kaya dan enak," ujarnya.
Pemerintah Kota Pontianak sendiri papar Edi ke depan terus mendukung agenda tahunan yang digelar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Pondok Ale - Ale dan Bank Mandiri, Pemerintah Kota Pontianak serta pihak lainnya.
"Kita menargetkan juga Kota Pontianak sebagai kota kulinernya yang top di Indonesia.Tentu itu butuh kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak. Kekayaan ada harus dimaksimalkan," katanya.
Pemerintah Kota Pontianak saat ini juga tengah mengembangkan kawasan atau pusat - pusat kuliner satu di antaranya di jalan parelel di Parit Tokaya dan beberapa titik lainnya.
Perhelatan festival kuliner terbesar di Kalbar tersebut berlangsung dari 8 - 13 Februari 2019. Sejumlah acara menarik dihadirkan dan berbeda dengan tahun sebelumnya yakni Khatulistiwa Jazz Festival dan Pameran Dekranasda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Dengan PFF ini kunjungan wisatawan ke Pontianak meningkat. Dengan begitu juga bisa mendorong pertumbahan ekonomi karena sektor kuliner dan UMKM bergeliat," ujarnya saat membuka acara PFF III yang digelar di halaman parkir A Yani Megamall Pontianak, Jumat.
Edi menyebutkan bahwa Kota Pontianak tidak memiliki gunung, pantai dan pesona alam lainnya, sehingga sektor ekonomi kreatif yang di dalamnya ada kuliner menjadi satu di antara cara memajukan wisata dan ekonomi daerah.
"Kita hanya memiliki Sungai Kapuas namun pantai atau gunung tidak ada. Oleh karena itu ekonomi kreatif yang terus kita kembangkan. Apalagi kita ini berada di pusat pemerintah provinsi dan pintu awal ke daerah lain di Kalbar," jelas dia.
Ia menambahkan apalagi potensi atau kekayaan kuliner di daerahnya sudah terkenal enak dan dikenal luas bukan hanya di Kalbar namun juga sudah di luar negeri.
"Sudah banyak teman atau rekanan datang ke Pontianak hanya sekedar mau berwisata kuliner di Pontianak. Itu menunjukan kuliner kita kaya dan enak," ujarnya.
Pemerintah Kota Pontianak sendiri papar Edi ke depan terus mendukung agenda tahunan yang digelar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Pondok Ale - Ale dan Bank Mandiri, Pemerintah Kota Pontianak serta pihak lainnya.
"Kita menargetkan juga Kota Pontianak sebagai kota kulinernya yang top di Indonesia.Tentu itu butuh kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak. Kekayaan ada harus dimaksimalkan," katanya.
Pemerintah Kota Pontianak saat ini juga tengah mengembangkan kawasan atau pusat - pusat kuliner satu di antaranya di jalan parelel di Parit Tokaya dan beberapa titik lainnya.
Perhelatan festival kuliner terbesar di Kalbar tersebut berlangsung dari 8 - 13 Februari 2019. Sejumlah acara menarik dihadirkan dan berbeda dengan tahun sebelumnya yakni Khatulistiwa Jazz Festival dan Pameran Dekranasda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019