Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak terus gencar memperkenalkan kuliner khas lokal. Salah satunya seperti mie sagu, melalui lomba yang digelar di Pontianak Food Festival ((PFF) III di Pontianak.

"Ada 50 kelompok yang ikut pada lomba kali ini atau ada 100 orang karena setiap kelompok ada 2 orang," ujar Ketua Pontianak Culinary Professionals Indonesia (PCPI) Kota Pontianak, Chef Azis Surya Laksana yang dipercaya untuk menggelar lomba tersebut, Senin.

Aziz menjelaskan bahwa melalui lomba juga dalam rangka mengajak semua pihak untuk mempromosikan secara luas mie sagu tersebut.

"Mengolah makanan ini digunakan bahan pelengkap seperti kecambah, potongan daging dan bahan lainnya. Untuk bahan tambahan lainnya bisa juga dengan ikan teri , keladi dan berbagai macam kreasi lain sehingga memilki aroma yang nikmat dan rasa yang lezat," kata dia.

Dia mengatakan kuliner tersebut merupakan makanan khas Melayu Pontianak dan mie sagu juga sering dijadikan sebagai sarapan bagi masyarakat.

"Mie sagu juga dapat disajikan dengan berbagai macam hidangan ada yang disajikan dalam bentuk kuah maupun kering dan mie sagu juga dapat di cari diberbagai warung ada di Pontianak Kalbar," kata dia.

Ajang tahunan tersebut dilaksanakan oleh Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Pondok Ale -Ale, Pemerintah Kota Pontianak dan bekerja sama dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sementara itu, Ketua PHRI Kalbar, Yuliardi Qamal mengatakan PFF sebagai pihak yang ditunjuk untuk mengangkat dan mempromosikan kekayaan kuliner di Kalbar, khususnya Kota Pontianak.

"Melalui kegiatan tersebut kekayaan kuliner bisa dikenal dan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Pontianak," ujarnya.

Yuliardi menjelaskan bahwa Kota Pontianak sudah dikenal sebagian besar orang memiliki kekayaan kuliner dan rasa yang disajikan membuat lidah penikmatnya ketagihan.

"Kota Pontianak sebagai kota banyak tempat kuliner dan makanannya terkenal enak. Orang lokal dan luar sangat senang dengan kuliner di sini. Itu kekayaan kita dan terus digali sehingga dikenal lebih luas lagi," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019