Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dan Bupati Sanggau Paulus Hadi yang baru dilantik menjadi kepala daerah masing-masing, untuk mengoptimalkan potensi desa agar menjadi desa mandiri.?
"Karena dari desa ini lah segala kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi sampai pemerintah kabupaten bisa bersinergi," katanya usai pelantikan dua bupati tersebut di Pontianak, Minggu.
Dengan konsep Nawacita yang diprogramkan pemerintah pusat, melalui pembangunan daerah dari pinggiran, kata dia, desa berperan utama untuk memperlihatkan hasil pembangunan.
Ia mengatakan pemerintah pusat menyiapkan anggaran desa yang cukup besar guna mewujudkan pembangunan desa.
"Untuk tahun ini menyiapkan anggaran desa cukup besar dan tahun depan lebih besar guna pembangunan desa," tuturnya.
Dengan konsep membangun desa, lanjutnya, program pemerintah bisa terukur dan bisa cepat merespons masalah-masalah yang dihadapi masyarakat desa.
"Saya yakin komitmen para bupati yang dilantik ini dalam pembangunan desa sudah saya terima, mudah-mudahan ini bisa jadi model di daerah lain di luar Kalbar dalam percepatan pembangunan. Saya yakin inilah model paling bagus untuk sinergikan antara konsep pembangunan pemerintah pusat dengan daerah," katanya.
Pemprov Kalbar menargetkan selama lima tahun ke pemerintahan, akan ada 400 desa yang berkategori mandiri.
"Saat ini dari 2.036 desa di Kalbar baru satu desa yang berkategori desa mandiri, yakni Desa Sutera di Kabupaten Kayong Utara. Dengan realita yang ada, target saya arus lebih banyak lagi desa mandiri di Kalbar. Dalam lima tahun target saya ada 400 desa mandiri" katanya.
Ia menjelaskan untuk mencapai target itu akan diperkuat dengan peraturan gubernur. Ke depan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan desa akan diperkuat.
"Untuk desa mandiri satu di antaranya melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal itu tentu dengan pemanfaatan Dana Desa. Sarjana harus balik desa," kata dia.
Dia mengatakan potensi BUMDes untuk maju cukup besar, hanya saja badan itu harus dikelola dengan sungguh-sungguh demi kemajuan kehidupan dan kesejahteraan desa.
"Contoh daerah pesisir bisa menggali potensi lautnya. Dengan membeli kapal yang besar untuk menangkap ikan kan sangat potensial. Kapal perahu saat ini hanya empat mil saja. Beli yang besar capai 12 mil, kan bisa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Karena dari desa ini lah segala kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi sampai pemerintah kabupaten bisa bersinergi," katanya usai pelantikan dua bupati tersebut di Pontianak, Minggu.
Dengan konsep Nawacita yang diprogramkan pemerintah pusat, melalui pembangunan daerah dari pinggiran, kata dia, desa berperan utama untuk memperlihatkan hasil pembangunan.
Ia mengatakan pemerintah pusat menyiapkan anggaran desa yang cukup besar guna mewujudkan pembangunan desa.
"Untuk tahun ini menyiapkan anggaran desa cukup besar dan tahun depan lebih besar guna pembangunan desa," tuturnya.
Dengan konsep membangun desa, lanjutnya, program pemerintah bisa terukur dan bisa cepat merespons masalah-masalah yang dihadapi masyarakat desa.
"Saya yakin komitmen para bupati yang dilantik ini dalam pembangunan desa sudah saya terima, mudah-mudahan ini bisa jadi model di daerah lain di luar Kalbar dalam percepatan pembangunan. Saya yakin inilah model paling bagus untuk sinergikan antara konsep pembangunan pemerintah pusat dengan daerah," katanya.
Pemprov Kalbar menargetkan selama lima tahun ke pemerintahan, akan ada 400 desa yang berkategori mandiri.
"Saat ini dari 2.036 desa di Kalbar baru satu desa yang berkategori desa mandiri, yakni Desa Sutera di Kabupaten Kayong Utara. Dengan realita yang ada, target saya arus lebih banyak lagi desa mandiri di Kalbar. Dalam lima tahun target saya ada 400 desa mandiri" katanya.
Ia menjelaskan untuk mencapai target itu akan diperkuat dengan peraturan gubernur. Ke depan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan desa akan diperkuat.
"Untuk desa mandiri satu di antaranya melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal itu tentu dengan pemanfaatan Dana Desa. Sarjana harus balik desa," kata dia.
Dia mengatakan potensi BUMDes untuk maju cukup besar, hanya saja badan itu harus dikelola dengan sungguh-sungguh demi kemajuan kehidupan dan kesejahteraan desa.
"Contoh daerah pesisir bisa menggali potensi lautnya. Dengan membeli kapal yang besar untuk menangkap ikan kan sangat potensial. Kapal perahu saat ini hanya empat mil saja. Beli yang besar capai 12 mil, kan bisa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019