Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sebanyak 88 jiwa dari 27 KK terpaksa dievakuasi dan mengungsi di posko pengungsian korban banjir yang ada di Markas Komando Rayon Militer (Koramil) 11/Ngabang.
"Kondisi banjir di wilayah Kabupaten Landak meliputi lima Desa di Kecamatan Ngabang, lima Desa di Kecamatan Kuala Behe, tiga Desa di Kecamatan Air Besar yang terendam banjir dengan status banjir di Kabupaten Landak merupakan Darurat Bencana," kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa, Senin.
Dia mengatakan, saat meninjau korban banjir di Kecamatan Ngabang pada Minggu sore kemarin, dirinya meminta kepada petugas yang ada untuk memberi layanan maksimal kepada masyarakat korban banjir tersebut.
Baca juga: Bupati Landak perintahkan evakuasi korban banjir
"Status banjir ini merupakan Darurat Bencana yang terjadi di Kabupaten Landak termasuk Puting Beliung dan Tanah Longsor, sehingga saya berharap Gubernur Kalimantan Barat bisa mempertimbangkan status darurat bencana di kabupaten landak untuk dapat melihat perkembangan kondisi banjir," tuturnya.
Hal ini bertujuan agar Pemerintah Kabupaten Landak dapat berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Kalimantan Barat dalam penanganan korban banjir di Kabupaten Landak.
Kedatangan Karolin saat itu untuk melihat langsung kondisi posko pengungsian korban banjir untuk menerima masukan dari masyarakat yang tinggal di posko pengungsian, serta mengecek kebutuhan para korban seperti tempat tidur, selimut, sembako dan fasilitas kesehatan untuk mereka yang tinggal di posko pengungsian korban banjir.
"Setelah saya memerintahkan langsung para camat, BPBD Landak dan dinas kesehatan pada saat banjir terjadi, kemarin saya melihat langsung kondisi mereka yang berada di posko pengungsian korban banjir yang bertempat di Koramil 11/Ngabang," katanya.
Baca juga: BPBD Landak sudah evakuasi korban banjir
Kepada masyarakat yang masih bertahan di rumahnya yang terkena banjir untuk dapat melakukan evakuasi ke posko pengungsian korban banjir karena kondisi cuaca yang memungkinkan air akan semakin naik, dan pihaknya memberikan pemenuhan kebutuhan mereka serta bisa mengecek kondisi kesehatan ibu hamil dan anak-anak.
"Yang jelas, kita akan memberikan yang terbaik untuk para korban banjir ini, mengingat mereka saat ini juga sedang mengalami kesusahan karena rumah mereka terendam air," kata Karolin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Kondisi banjir di wilayah Kabupaten Landak meliputi lima Desa di Kecamatan Ngabang, lima Desa di Kecamatan Kuala Behe, tiga Desa di Kecamatan Air Besar yang terendam banjir dengan status banjir di Kabupaten Landak merupakan Darurat Bencana," kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa, Senin.
Dia mengatakan, saat meninjau korban banjir di Kecamatan Ngabang pada Minggu sore kemarin, dirinya meminta kepada petugas yang ada untuk memberi layanan maksimal kepada masyarakat korban banjir tersebut.
Baca juga: Bupati Landak perintahkan evakuasi korban banjir
"Status banjir ini merupakan Darurat Bencana yang terjadi di Kabupaten Landak termasuk Puting Beliung dan Tanah Longsor, sehingga saya berharap Gubernur Kalimantan Barat bisa mempertimbangkan status darurat bencana di kabupaten landak untuk dapat melihat perkembangan kondisi banjir," tuturnya.
Hal ini bertujuan agar Pemerintah Kabupaten Landak dapat berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Kalimantan Barat dalam penanganan korban banjir di Kabupaten Landak.
Kedatangan Karolin saat itu untuk melihat langsung kondisi posko pengungsian korban banjir untuk menerima masukan dari masyarakat yang tinggal di posko pengungsian, serta mengecek kebutuhan para korban seperti tempat tidur, selimut, sembako dan fasilitas kesehatan untuk mereka yang tinggal di posko pengungsian korban banjir.
"Setelah saya memerintahkan langsung para camat, BPBD Landak dan dinas kesehatan pada saat banjir terjadi, kemarin saya melihat langsung kondisi mereka yang berada di posko pengungsian korban banjir yang bertempat di Koramil 11/Ngabang," katanya.
Baca juga: BPBD Landak sudah evakuasi korban banjir
Kepada masyarakat yang masih bertahan di rumahnya yang terkena banjir untuk dapat melakukan evakuasi ke posko pengungsian korban banjir karena kondisi cuaca yang memungkinkan air akan semakin naik, dan pihaknya memberikan pemenuhan kebutuhan mereka serta bisa mengecek kondisi kesehatan ibu hamil dan anak-anak.
"Yang jelas, kita akan memberikan yang terbaik untuk para korban banjir ini, mengingat mereka saat ini juga sedang mengalami kesusahan karena rumah mereka terendam air," kata Karolin.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019