Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setempat untuk melakukan pendataan rumah rusak akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Siding, Kabupaten Bengkayang.

"Saya mendapatkan informasi, di Siding ada 11 rumah yang hancur sehingga masyarakat harus di relokasi. Kita akan meminta tim yang ada untuk mendata," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.

Dia mengatakan, jika data sudah lengkap, maka Pemprov Kalbar melalui Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah mereka, melalui Program Rumah Tidak Layak Huni.

Kemudian, katanya, untuk korban banjir di Landak, Pemprov Kalbar juga sudah menurunkan empat tim dari BPBD untuk melihat langsung kondisi korban disana.

"Namun, sepertinya Pemkab Landak sudah bisa melakukan penanganan dengan baik secara mandiri. Tapi dalam waktu dua hari kedepan kita akan mengirimkan bantuan pangan bagi korban banjir tersebut," katanya.

Menurutnya, ke depan, Kalbar harus memiliki cadangan pangan agar bisa digunakan untuk kondisi seperti ini, karena waktu di Kota Pontianak, ia juga membuat cadangan pangan. Namun, di BPBD juga ada bantuan untuk itu, dan juga memiliki dana tidak terduga tanggap darurat untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana.

"Makanya, ini harus bisa didata dengan baik agar tidak tumpang tindih," kata Sutarmidji.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Landak menyiapkan beras sebanyak 2 ton untuk mengantisipasi lonjakan jumlah warga yang mengungsi akibat banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Landak, diantaranya Kecamatan Ngabang, Kuala Behe dan Air Besar.

Sejak 15 Februari 2019, status bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Landak dinaikkan statusnya menjadi tanggap darurat. Hujan yang terjadi terus menerus dalam sepekan terakhir menyebabkan pemukiman warga terutama yang berada di dekat sungai terendam banjir dan ribuan masyarakat terkena dampak.

"Pemkab Landak sudah menyiapkan 2 ton beras untuk mengantisipasi lonjakan warga yang mengungsi dan rencananya juga akan mendapatkan bantuan dari provinsi sebanyak 1 ton," ujar Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa.

Selain mempersiapkan beras, Pemkab Landak melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga mempersiapkan sejumlah tempat yang akan digunakan sebagai posko pengungsi, termasuk mempersiapkan kebutuhan lainnya seperti tikar dan selimut.

Sedangkan penanganan untuk mengantisipasi semakin meluasnya wilayah yang terdampak banjir, Bupati Landak memerintahkan sejumlah instansi membersihkan saluran-saluran dan pemeliharaan lingkungan.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019