Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bekerjasama dengan Bank Kalbar membagikan bantuan mesin jahit untuk delapan kelompok UMKM Konveksi yang ada di kabupaten itu.

"Program ini merupakan gagasan dari Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dan direspon positif  Bank Kalbar. Ini tentu menjadi kerjasama yang baik untuk menciptakan UMKM baru yang ada di Kubu Raya," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kubu Raya, Nora A Rani di Sungai Raya, Jumat.

Dia mengatakan saat ini ada 443 koperasi aktif berjalan di Kubu Raya dan dia berharap UMKM yang ada bisa menjadi anggota koperasi agar bisa memudahkan pembinaan dan pendataan.

"Kita harapkan dengan mereka bergabung di koperasi, bisa lebih mudah kita bina. Peluang konveksi jelas sangat besar, tidak hanya untuk pasar lokal, namun juga berpeluang ke pasar negara tetangga," tuturnya.

Selama ini, lanjutnya, pelaku usaha dari negara tetangga mendatangkan bahan konveksi dari Bandung, dengan adanya konveksi di Kubu Raya, mereka bisa langsung memesan di Kubu Raya dan tentunya ini lebih dekat.

Ditempat yang sama, Direktur Bank Kalbar, Syamsir Ismail mengatakan, pihaknya tidak hanya membantu pengadaan mesin jahit, namun juga membantu permodalan untuk setiap anggota. Namun karena ini tahap awal, batuannya hanya Rp1 juta peranggota.

Dia menjelaskan, bantuan ini tanpa jaminan, jika pengembaliannya lancar, bantuan pinjaman akan kita tingkatkan menjadi Rp5 juta. Selanjutnya, jika pengembalian juga lancar, maka akan kami tingkatkan menjadi Rp25 juta dan seterusnya.

"Kami juga akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pinjaman, bagi para pelaku usaha agar bisa meningkatkan usahanya," katanya.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, setelah kepemimpinannya sebelumnya berhasil dengan pasar beras lokal secara sistemik, kali ini dia berusaha untuk membangun UMKM Konvensi dengan pasar dengan sistemik juga.

Program itu, menurutnya merupakan gagasan biasa yang tidak menyangka disambut baik oleh masyarakat.

"Pikiran awalnya, kita memiliki banyak ibu-ibu yang sebenarnya sangat berpotensi untuk menjahit. Kita tinggal mengajarkan mereka dan memberikan bantuan peralatan, sehingga ini membantu masyarakat dalam mendapatkan penghasilan," kata Muda.

Dia berkomitmen, pada masa kepemimpinannya, Pemkab Kubu Raya akan mengadakan seragam gratis bagi siswa untuk meringankan beban masyarakat untuk biaya masuk sekolah.

Menurutnya, tidak bisa dipungkiri, jika ada keluarga yang ingin menyekolahkan anaknya, maka pengadaan seragam sekolah menjadi beban anggaran yang cukup berat, apa lagi dalam satu keluarga itu memiliki dua atau tiga anak yang harus sekolah, tentu ini menjadi tanggungan yang berat.

"Namun, jika kita membantu mereka, tentu beban untuk menyekolahkan anak semakin berkurang. Nantinya, program Bosda akan kita arahkan untuk memberikan bantuan seragam sekolah gratis bagi anak tingkat SD hingga SMP di Kubu Raya, setiap tahunnya dan bisa dibayangkan, berapa banyak kebutuhan seragam yang diperlukan dari program itu," katanya.

Dengan adanya konveksi di tingkat desa, tentu nantinya pembuatan seragam sekolah itu akan diarahkan pada konveksi-konveksi yang telah dibentuk. Artinya, lanjut dia, perputaran ekonomi masyarakat akan terjadi di tingkat desa dan kemandirian ekonomi masyarakat otomatis juga tercipta.

Artinya, pelanggan para penjahit ini sudah pasti dan orderan mereka juga sudah pasti setiap tahunnya. Dengan demikian, mereka akan mendapatkan penghasilan tambahan yang berkelanjutan, karena tidak hanya untuk seragam sekolah, tetapi juga untuk keperluan lainnya, mereka akan diberdayakan," kata Muda.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019