Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN, M Yani menyambut baik dengan adanya program sekolah gratis tingkat SD, SMP dan SMA yang akan digulir oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Hal itu tentu saja memiliki persamaan dengan program BKKBN Kalbar dalam menekan angka pernikahan dini, yang selama ini telah dijalankan.
"Ini juga merupakan salah satu usaha dalam menekan terjadinya pernikahan dini di kalangan kaum muda Kalbar. Dengan tidak terputusnya pendidikan setiap anak mulai dari SD hingga tamat SMA, maka terjadinya kawin muda dapat dihindari pada anak-anak usia sekolah," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN, M Yani di Pontianak.
Sebab kata M Yani, faktor-faktor penyebab terjadinya pernikahan dini itu disebabkan karena anak putus sekolah dan kondisi kemiskinan keluarga.
"Makanya kegiatan-kegiatan BKKBN itu salah satunya pengentasan kemiskinan dan memberi edukasi kepada kaum muda melalui forum Generasi Remaja (GenRe). Forum GenRe kami libatkan dengan kegiatan-kegiatan positif yang dapat dijadikan modal mempersiapkan diri remaja menuju masa depannya," katanya.
Terkait pernikahan dini, Deputi BKSPK BKKBN ini mengakui belum optimal. Dan memang program penanggulangan terjadinya pernikahan dini itu tidak hanya bisa ditangani petugas- petugas BKKBN saja, namun harus secara bersama-sama.
"Bila di lihat tingginya angka pernikahan dini dan faktor penyebabnya maka perlu sinergisitas semua pihak. Baik dalam memajukan ekonomi, kesehatan, sosial dan kebiasaan masyarakat setempat," katanya.
M Yani sangat menghargai besarnya perhatian Pemprov Kalbar terkait program BKKBN. Pemerintah Kalbar telah menunjukkan komitmen yang luar biasa. Tinggal bagaimana BKKBN Kalbar sebagai pelaku di lapangan mampu mewujudkan dalam kerja nyata.
"Saya melihat ada program Pemprov Kalbar yang menarik yang se jalan dengan program BKKBN. Yaitu program desa mandiri, itu sejalan dengan program kami yaitu program Kampung KB yang sudah kami canangkan lebih dulu. Mudah-mudah keterpaduan kedua program ini dapat mencapai cita-cita yang juga sama-sama diinginkan," katanya.
Ia menambahkan, apa yang telah dilakukan BKKBN, OPDKB dan mitra kerja serta dibarengi dengan program terobosan oleh kepala-kepala daerah seperti memberi peluang bersekolah kepada anak usia sekolah dari SD hingga tamat SMA, mudah-mudahan angka kawin muda di Kalbar dapat diminimalisasi.
 "Sekolah gratis yang di berikan Pemprov Kalbar ini merupakan intervensi mencegah dan menurunkan angka perkawinan muda yang sangat ampuh. kami BKKBN tahun 2019 ini tidak ada program-program baru terkait para remaja. Namun kami tetap akan selalu melibatkan forum GenRe dalam setiap kegiatan agar mereka terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif," pungkasnya. Ket.

Pewarta: Slamet Ardiansyah/Teguh

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019