Kapolres Bengkayang, Kalimantan Barat, AKBP Yos Guntur Yudi FS mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan potensi kerawanan Pemilu 2019 di wilayah hukumnya dalam rangka untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Untuk titik atau potensi kerawanan di Kabupaten Bengkayang sudah dipetakan. Di sini kita terap pola pengamanan aman. Ada rawan I rawan II dan rawan IIJ. Untuk kategori kerawanan itu, ada beberapa klasifikasi, seperti tingkat kerawanan dan juga tingkat geografis," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Senin.

Ia menyebutkan ada beberapa TPS yang rawan dan itu memang karena jarak jauh dan harus dilalui jalan kaki untuk menuju lokasi. Ia mencontohkan seperti di daerah Kecamatan Siding.

"Kita sudah diambil keputusan bersama KPU untuk peralatan kotak suara dan surat suara akan didistribusikan dengan menggunakan jalan kaki. Tidak menggunakan alat transportasi kendaraan bermotor, dan itu akan ditempuh dalam waktu 9 jam," ucap dia.

Untuk keamanan, Polri jamin akan mengawal hal tersebut bersama TNI dan Pengawas pemilu.

"Untuk peta kekuatan keamanan Pemilu 2019 secara umum, di Polri kita ada sebanyak 355 personel. Selain kekuatan Polri kita juga mendapatkan BKO dari TNI sebanyak 205 personel yang akan tersebar di 17 kecamatan, dan 14 Polsek serta 792 TPS," paparnya.

Yos menambahkan bahwa PKO dari TNI sudah didapatkan dan disebar ke polsek - polsek. Dalam hal ini nanti, untuk pengaturannya akan koordinasikan dengan Polres ke Kodim, dan Polsek ke Koramil.

"Kita berharap agar pemilu di Bengkayang berjalan aman, dan kondusif," jelasnya.

Lanjutnya, Pemilu serentak 2019 merupakan pesta demokrasi Indonesia yang akan menjadi tonggak sejarah bangsa . Oleh karena itu, perlu kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi. Sehingga tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu dan berita bohong, alias hoaks.

"Saya yakin bahwa unsur Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta perangkat pemerintah pada strata desa kelurahan sangat menguasai situasi di wilayahnya," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019