Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Pitono menyebutkan inflasi Kota Pontianak tertinggi di Kalimantan dan dan hal itu didominasi oleh kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan kontribusi sebesar 0,455 persen

"Dari kota-kota IHK di wilayah Kalimantan yang berjumlah 9 kota, pada Februari 2019 tercatat 4 kota yang mengalami inflasi dan 5 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 0,53 persen dan yang terendah di Palangkaraya sebesar 0,09 persen. Sedangkan untuk deflasi tertinggi di Tanjung sebesar 0,67 persen dan terendah di Tarakan sebesar 0,03 persen," ujarnya di Pontianak, Selasa.

Ia merincikan kelompok penyumbang tertinggi tertinggi tersebut dilihat dari segi komoditas disumbang paling tinggi oleh angkutan udara. Setelah itu baru komoditas dari kelompok lainnya seperti tukang bukan mandor, udang basah, ikan goreng, telur ayam ras, beras, sawi hijau, semangka, tomat buah, dan pisang.

"Sedangkan untuk komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi secara berurutan pada Februari 2019 yakni daging ayam ras, sotong, ikan kembung, kangkung, kacang panjang, kentang, bensin, daun seledri, pepaya, dan ayam hidup," papar dia.

Dikatakan dia, kondisi inflasi di Kota Pontianak pada Februari tersebut masih terkendali. Menurutnya inflasi yang terjadi dan angkanya yang tidak hanya terjadi pada momen-momen tertentu.

"Untuk pola inflasi tertinggi di Kalbar terjadi saat hari besar keagamaan dan tahun baru. Untuk hari besar keagamaan seperti menjelang Ramadhan dan lebaran serta pada momen imlek dan cap go meh, sembahyang kubur dan lainnya," jelas dia.

Sementara itu untuk tingkat inflasi tahun kalender Februari 2019 di Pontianak sebesar 1,08 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2019 terhadap Februari 2018) sebesar 4,53 persen.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019