Pontianak (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, percepat rapat koordinasi dalam rangka pengendalian inflasi sambut Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.
“Kita percepat rapat TPID Pontianak untuk segera mengetahui intervensi pangan menjelang Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai High Level Meeting (HLM) bersama TPID Kota Pontianak dan pemangku kebijakan terkait, di Ruang Pontive Center, Kamis.
Ia mengatakan bahwa kondisi stok pangan menjelang Tahun Baru Imlek sampai persiapan menyambut bulan puasa di Kota Pontianak dipastikan aman. Ia menyebut, inflasi Kota Pontianak kini berada di angka 2,09 persen dan masih perlu dijaga dari lonjakan harga.
“Perhatian lebih untuk ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) oleh Pertamina, kami harap jangan sampai menjelang hari raya, stoknya kurang,” tuturnya usai HLM.
Ani menyebut, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan pada Desember 2023. Di antaranya daging ayam ras, angkutan udara, bayam, kangkung dan minyak goreng. Selain komoditas penyumbang inflasi tersebut, ada pula komoditas penyumbang deflasi, seperti ikan tongkol, cabai rawit, cabai merah, udang basah dan buncis.
“Ketersediaan stok pangan harus dijaga, bekerjasama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait akan ada pengawasan di gudang-gudang,” ungkap Ani.
Untuk memastikan stok pangan serta pengawasan harga, pihaknya akan melakukan memantau di lapangan serta aksi pangan murah sebagaimana menindaklanjuti arahan pemerintah pusat.
Untuk stok beras di Pontianak hingga Januari 2023 contohnya 2, 840,13 ton. Sedangkan kebutuhan untuk itu 1.332,04 ton. Dengan hal itu beras surplus dan juga akan sama polanya dengan bulan ke depannya. Kemudian untuk kebutuhan lainnya juga masih surplus.