Pontianak (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melakukan sejumlah langkah antisipasi kenaikan harga pangan menjelang Imlek agar inflasi bisa terkendali.
"Mengingat dalam beberapa bulan ke depan ada berbagai momentum hari raya dan libur panjang termasuk Imlek, antisipasi kenaikan harga pangan perlu dijaga. Koordinasi dengan para pihak menjadi langkah penting," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto di Pontianak, Jumat.
Ia menambahkan bahwa Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh, Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha serta libur panjang sudah di depan mata.
"Itu semua berturut-turut. Kemudian jarak antar momen kurang lebih se bulanan saja. Sehingga harus benar-benar disiapkan oleh semua pihak," jelas dia.
Ia menyampaikan bahwa Kota Pontianak bukan produsen seperti daging dan telur ayam, jadi perlu meningkatkan kerja sama antar daerah. Kedua, menjamin suplai termasuk distribusi.
Pihaknya meminta bantuan TNI dan Polri untuk memberikan keamanan dan kelancaran distribusi.
"Kita mencoba agar distribusi barang kebutuhan bisa disalurkan dengan baik, sehingga harga barang-barang di Kota Pontianak bisa terkendali. Kita tetap melakukan pemantauan, jangan sampai kita lengah dengan adanya kelangkaan komoditas tertentu,” katanya.
Berdasarkan data BPS, angka inflasi di 2024 year-on-year (tahun ke tahun) sebesar 1,58 persen. Angka ini turun 0,51 persen dari tahun sebelumnya, di mana angka inflasi pada 2023 mencapai 2,09 persen.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras demi menjaga angka inflasi tetap terkendali di Kota Pontianak," ucap dia.
Kendati demikian, Edi mengatakan bahwa data dari BPS Kota Pontianak menjadi perhatian dan catatan tersendiri. Catatan tersebut memuat beberapa harga komoditas barang kebutuhan yang cenderung naik seperti cabai rawit merah, daging ayam, dan telur ayam.
"Kembali, hal itu terjadi karena Kota Pontianak bukan kota produsen barang-barang tersebut. Sehingga perlu adanya peningkatan dan pengawasan kerja sama dan distribusi komoditas tersebut. Agar meminimalisir kelangkaan stok di lapangan," kata dia.
Sementara untuk menjaga daya beli masyarakat, Edi mengatakan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya lewat dinas terkait, seperti percepatan belanja pemerintah serta memastikan tidak ada penambahan angka pengangguran terbuka.
Untuk itu, di tahun ini banyak program pelatihan, peningkatan kompetensi, dan sejenisnya yang akan dilaksanakan. Sehingga angka pengangguran dapat berkurang.
Selain itu, pihaknya berupaya bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk mengadakan program bantuan pangan, operasi pasar murah dan sebagainya sehingga kemiskinan dapat berkurang.
“Kita mengupayakan di satu sisi penghasilan masyarakat dapat bertambah dan di sisi lainnya harga barang-barang kita coba jaga,” kata dia.