Pemkab Kubu Raya menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan bidang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat Frans Randus menyatakan pemkab menganggarkan Rp4,2 miliar untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).

"Pada  Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)  tahun 2019 ini, sesuai sengan kebijakan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendarwan, Jumlah anggaran untuk Bosda sekolah negeri (SD dan SMP) Rp4,2 miliar," kata Frans Randus di Sungai Raya, Sabtu.

Dia menjelaskan, untuk sekolah swasta, lanjutnya, saat ini memang belum dianggarkan, namun direncanakan pada pembahasan APBD perubahan nanti, akan di alokasikan.

Hanya saja, kata Frans, jika dialokasikan pada APBD perubahan, maka itu baru bisa dikeluarkan pada akhir tahun kalender, sehingga jika disesuaikan dengan kalender pendidikan itu sudah masuk pada semester kedua.

"Ini tentu menjadi tantangan bagi kita untuk menyesuaikan anggaran tersebut, mengingat Bosda Kubu Raya saat ini juga dialokasikan untuk pengadaan seragam gratis bagi siswa. Ini yang masih harus kita rancang agar peruntukannya bisa tepat sasaran," tuturnya.

Terkait Bosda yang ada di Kubu Raya, pihaknya mengharapkan agar pihak sekolah bisa menggunakan anggaran yang ada sebaik mungkin dan memberikan laporan yang jelas untuk penggunaannya, agar tidak menimbulkan masalah nantinya.

"Sesuai dengan program bapak bupati yang memanfaatkan Bosda untuk memberdayakan ekonomi masyarakat kecil melalui program konveksi pengadaan seragam gratis bagi siswa, ini merupakan hal yang sangat baik. Karena selain membantu meringankan beban orang tua dalam pengadaan seragam sekolah, program ini juga bisa menghidupkan ekonomi masyarakat di daerah," katanya.

Karena, lanjut Frans, selama ini pengadaan seragam di sekolah atau masyarakat yang membeli seragam selalu dibeli dari luar daerah, bahkan banyak yang membelinya di pulau Jawa.

"Namun, dengan dibuat sendiri oleh masyarakat, tentu perputaran ekonomi masyarakat akan bergerak dan juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. Jadi uang Rp2,5 miliar untuk seregam gratis ini tidak kemana-mana dan keuntungannya tetap didapatkan oleh daerah dan masyarakat," kata Frans.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019