Pastor Valentinus dari Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Sekadau, Kalimantan Barat dalam "homili" atau semacam khotbahnya mengingatkan bahwa kekuaaaan ada untuk melayani, membangun masyarakat menjadi lebih baik aman dan lebih sejahtera.
Selain itu, ia berpesan agar umat Kristiani untuk melakukan rekonsiliasi, berdamai kembali, usai Pemilu 2019.
"Rekonsiliasi berdamai kembali karena mungkin selama kontestasi politik, barang kali ada kata-kata yang keluar menyerang lawan, menyerang kandidat lain atau kompetitor, perbuatan-perbuatan yang cukup menyakitkan hati. Sebagai umat Kristiani kita singkirkan, kita lupakan, kita ampuni. Kita memulai suasana baru, relasi baru hubungan baru satu sama lain," katanya di Sekadau, Sabtu.
Hal itu disampaikan kepada seluruh umat Katolik Sekadau, dalam memaknai perayaan Paskah tahun ini. Dia mengingatkan bahwa kontestasi politik itu juga jangan hanya berhenti pada kekuasaan tetapi kekuasaan itu harus untuk pengabdian kepada masyarakat, pengabdian dan pelayanan serta untuk kesejahteraan bagi masyarakat.
"Kaitan dengan pembasuhan kami 12 murid pada perayaan Kamis Putih, bahwa pembasuhan menggambarkan Yesus datang sebagai Tuhan dan guru melalui murid-muridnya," tuturnya.
Pastor Valen mengatakan, pembasuhan memberi contoh teladan bahwa siapapun yang menjabat, siapapun yang mendapat kekuaasaan ingat bahwa kekuasaan itu untuk melayani, membangun masyarakat menjadi lebih baik aman dan lebih sejahtera.
"Ini pesan yang disampaikan dalam hari Kamis Putih kemarin, bahwa kekuasaan untuk melayani," pesan Pastor Valentinus.
Pada perayaan Paskah di Sekadau di gereja tersebut juga dihadiri oleh Bupati Sekadau Rupinus didampingi istrinya Kristina dan putra bungsunya Meirando Katoyoh serta Wakil Bupati Sekadau Aloysius didampingi istrinya Vixtima Heri Supriyanti Aloysius.
Ritual perjamuan Kamis Putih yang dilaksanakan kemarin, lanjutnya, diperingati sebagai perayaan Ekaristi atau perjamuan kudus.
Pada misa Kamis Putih itu, Pastor Valentinus membasuh kaki 12 Ketua Kring di lingkungan Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau sebagai peringatan Yesus membasuh para muridnya dalam perjamuan terakhir pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Selain itu, ia berpesan agar umat Kristiani untuk melakukan rekonsiliasi, berdamai kembali, usai Pemilu 2019.
"Rekonsiliasi berdamai kembali karena mungkin selama kontestasi politik, barang kali ada kata-kata yang keluar menyerang lawan, menyerang kandidat lain atau kompetitor, perbuatan-perbuatan yang cukup menyakitkan hati. Sebagai umat Kristiani kita singkirkan, kita lupakan, kita ampuni. Kita memulai suasana baru, relasi baru hubungan baru satu sama lain," katanya di Sekadau, Sabtu.
Hal itu disampaikan kepada seluruh umat Katolik Sekadau, dalam memaknai perayaan Paskah tahun ini. Dia mengingatkan bahwa kontestasi politik itu juga jangan hanya berhenti pada kekuasaan tetapi kekuasaan itu harus untuk pengabdian kepada masyarakat, pengabdian dan pelayanan serta untuk kesejahteraan bagi masyarakat.
"Kaitan dengan pembasuhan kami 12 murid pada perayaan Kamis Putih, bahwa pembasuhan menggambarkan Yesus datang sebagai Tuhan dan guru melalui murid-muridnya," tuturnya.
Pastor Valen mengatakan, pembasuhan memberi contoh teladan bahwa siapapun yang menjabat, siapapun yang mendapat kekuaasaan ingat bahwa kekuasaan itu untuk melayani, membangun masyarakat menjadi lebih baik aman dan lebih sejahtera.
"Ini pesan yang disampaikan dalam hari Kamis Putih kemarin, bahwa kekuasaan untuk melayani," pesan Pastor Valentinus.
Pada perayaan Paskah di Sekadau di gereja tersebut juga dihadiri oleh Bupati Sekadau Rupinus didampingi istrinya Kristina dan putra bungsunya Meirando Katoyoh serta Wakil Bupati Sekadau Aloysius didampingi istrinya Vixtima Heri Supriyanti Aloysius.
Ritual perjamuan Kamis Putih yang dilaksanakan kemarin, lanjutnya, diperingati sebagai perayaan Ekaristi atau perjamuan kudus.
Pada misa Kamis Putih itu, Pastor Valentinus membasuh kaki 12 Ketua Kring di lingkungan Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau sebagai peringatan Yesus membasuh para muridnya dalam perjamuan terakhir pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019