Bupati Sekadau Rupinus ikut menghadiri Pembukaan Naik Dango ke XXXIV di Rumah Radakng Aya' Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak, Sabtu (27/4). Pembukaan secara resmi oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Cornelis.

Acara pembukaan Naik Dango juga dihadiri oleh  Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan beserta istri yang juga Bupati Mempawah Erlina Norsan, Wakapolda Kalimantan Barat Sri Handayani, Bupati Landak Karolin Margret Natasa.

Selain itu acara pembukaan diikuti oleh unsur Forkopimda Provinsi, Forkopimda Kabupaten Landak, para Ketua Dewan Adat Dayak se Kalimantan Barat, pimpinan OPD  Provinsi dan Kabupaten Landak, instansi vertikal, Camat se-Kabupaten Landak serta seluruh pengurus adat dan elemen masyarakat.

Hadir juga mendampingi Bupati Sekadau Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Paulus Misi, Kepala Dinas ketahanan pangan, pertanian dan perikanan Sandae, Kepala Dinas Kesehatan Emanuel, Kasat pol PP Yapet Simon dan Plt. Kabag Humas dan Protokol.

Antusiasme masyarakat yang hadir tidak hanya berasal dari daerah Kabupaten Landak tetapi berasal dari seluruh Kabupaten se Kalimantan Barat bahkan hadir juga pengunjung yang berasal dari luar negeri seperti dari Sarawak Malaysia.

Bupati Sekadau Rupinus mengapresiasi kegiatan naik dango yang dilaksanakan oleh masyarakat adat Dayak di Kabupaten Landak, Mempawah dan Kubu Raya. "Saya apresiasi kegiatan Naik Dango ini. Acaranya bagus. Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sekadau, selamat Naik Dango XXXIV tahun 2019 kepada masyarakat adat Dayak di Kabupaten Landak, Mempawah dan Kubu Raya," papar Bupati Sekadau.

Menurut orang nomor satu di bumi lawang kuari ini, ada tiga inti yang terkandung dalam pelaksanaan naik dango yakni ucapan syukur hasil panen tahun lalu, pelestarian dan pengembangan budaya serta daya tarik wisata.

Rupinus menambahkan Naik Dango juga merupakan ajang silaturahmi antar masyarakat dayak satu dengan yang lainnya dan masyarakat Dayak dengan suku lainnya.

Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Cornelis dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan Naik Dango ini tidak hanya sekedar seremonial tetapi paling penting menyangkut kehidupan manusia berkaitan penyediaan pangan yang harus dikelola oleh pemerintah.

“Naik dango harus menjadi perhatian pemerintah karena ini menyangkut dengan kehidupan manusia yaitu ketersediaan pangan,” ujar Cornelis.

Untuk itu dalam kesempatan naik dango ini Cornelis berharap dengan berkumpulnya semua perangkat adat dari berbagai daerah dapat mendiskusikan masalah yang dihadapi berkaitan ketersediaan hasil panen padi.

Dalam tradisi adat dayak penyimpanan padi ke dalam lumbung sudah dilakukan secara turun temurun, sehingga kegiatan naik dango ini dilakukan sebagai perayaan ucapan syukur kepada tuhan atas panen padi yang berlimpah dan meminta agar panen padi selanjutnya diberikan kelimpahan yang sama.

Sementara itu Wakil Gubernur Ria Norsan dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Naik Dango ini sebagai wujud ungkapan syukur masyarakat Dayak atas rejeki yang diterima berupa hasil panen padi yang melimpah.

”Pemerintah Provinsi mengapresiasi naik dango ini karena masyarakat tidak lupa untuk bersyukur kepada Jubata (Tuhan) atas rejeki hasil panen padi yang melimpah,” ujar Norsan.

Ria Norsan berharap kedepan hasil panen padi yang diterima juga dapat terus ditingkatkan dan kegiatan budaya seperti ini dapat terus dilakukan.
Di waktu yang sama Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan bahwa Naik Dango yang dilaksanakan satu tahun sekali memiliki makna penting untuk menjaga kekompakan, kekeluargaan dan menjalin silaturahmi  antar daerah sehingga harus terus didukung oleh pemerintah.

“Dengan kegiatan ini masyarakat adat Dayak bisa menjaga kekompakan, kekeluargaan dan menjalin silaturahmi melalui semua kegiatan yang dijalani, mudah-mudahan terus mendapat dukungan dari pemerintah,” jelas Karolin.

Menurut Karolin kegiatan Naik Dango ini memiliki makna sebagai ungkapan syukur atas terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.

Pewarta: Humas/Gansi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019