Penyanyi Tompi yang juga berprofesi sebagai dokter angkat bicara menyoal cuitan politisi Fahri Hamzah yang menolak anggapan kelelahan bisa menyebabkan kematian.
Melalui akun Twitter-nya pada Minggu, penyanyi bernama lengkap Teuku Adifitrian itu menyebut komentar Fahri "tidak bergizi".
Pria kelahiran Lhokseumawe itu menyarankan Wakil Ketua DPR RI itu berdiskusi dengan istrinya, Farida Briani yang berprofesi sebagai dokter.
Sebelumnya sekitar pukul 07.01 WIB lewat akun Twitternya, Fahri menyanggah kelelahan bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.
Dia mengatakan pekerja paksa zaman Jepang dan korban perbudakan baru meregang nyawa setelah menerima penyiksaan.
Mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera itu membandingkan dirinya yang beberapa waktu lalu kelelahan usai mengadakan hajatan dan kembali sehat.
Sebelumnya, pakar kesehatan dari Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ari Fahrial Syam mengatakan kelelahan seperti dialami para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 tidak dapat disepelekan.
Dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan kelelahan bisa berbahaya karena memicu kambuh berbagai penyakit kronis dan menurunkan daya tahan tubuh.
Selain itu, kelelahan juga menyebabkan proses metabolisme dan hormonal terganggu, serta masalah pada sistem pencernaan, sistem jantung, dan pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak.
Kelelahan juga berdampak pada penurunan daya tahan tubuh, sehingga tubuh mudah terinfeksi virus seperti flu, hepatitis, dan demam berdarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Melalui akun Twitter-nya pada Minggu, penyanyi bernama lengkap Teuku Adifitrian itu menyebut komentar Fahri "tidak bergizi".
Pria kelahiran Lhokseumawe itu menyarankan Wakil Ketua DPR RI itu berdiskusi dengan istrinya, Farida Briani yang berprofesi sebagai dokter.
Duh komentarnya gak Bergizi nih. Sering2 lah diskusi medis ama istrinya, Biar komentar bekas wakil rakyat ini lbh berMAKNA dan BERTANGGUNG JAWAB https://t.co/OiQdaZxCbE
— tompi (@dr_tompi) May 5, 2019
Sebelumnya sekitar pukul 07.01 WIB lewat akun Twitternya, Fahri menyanggah kelelahan bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.
Dia mengatakan pekerja paksa zaman Jepang dan korban perbudakan baru meregang nyawa setelah menerima penyiksaan.
Mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera itu membandingkan dirinya yang beberapa waktu lalu kelelahan usai mengadakan hajatan dan kembali sehat.
Tidak ada orang meninggal karena capek. Tidak ada orang capek lalu bunuh diri. Pekerja Romusha dan perbudakan tidak mati. Mati kalau disiksa atau setelah tahunan kerja paksa. Kemarin keluarga saya bikin kondangan..seminggu capek..lalu sehat dan bahagia. #AdaApaDiTPS
— #ArahBaru2019 (@Fahrihamzah) May 5, 2019
Sebelumnya, pakar kesehatan dari Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ari Fahrial Syam mengatakan kelelahan seperti dialami para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 tidak dapat disepelekan.
Dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan kelelahan bisa berbahaya karena memicu kambuh berbagai penyakit kronis dan menurunkan daya tahan tubuh.
Selain itu, kelelahan juga menyebabkan proses metabolisme dan hormonal terganggu, serta masalah pada sistem pencernaan, sistem jantung, dan pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak.
Kelelahan juga berdampak pada penurunan daya tahan tubuh, sehingga tubuh mudah terinfeksi virus seperti flu, hepatitis, dan demam berdarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019