Hasil sidak dari tim dari Pertamina Kalimantan Barat, Senin, menemukan tiga rumah makan yang masih menggunakan elpiji subsidi atau tabung tiga kilogram yang merupakan haknya masyarakat tidak mampu di wilayah Kabupaten Bengkayang.

"Hari ini kami melakukan sidak di tiga rumah makan, hasilnya ketiganya masih menggunakan elpiji tiga kilogram atau lpg subsidi, padahal rumah makan tersebut tidak berhak menggunakan elpiji tersebut," kata Sales Axecutive Elpiji Pertamina Pontianak, Yodha Galih di Pontianak.

Ketiga rumah makan yang masih menggunakan elpiji subsidi atau tabung tiga kilogram tersebut, yakni Rumah Campago, kemudian Citra Minang, dan rumah makan Nanda di wilayah Kabupaten Bengkayang.

"Bayangkan, kalau satu rumah makan saja bisa menggunakan dua hingga tiga tabung dalam sehari, maka sebulan bisa 60 hingga 90 tabung. Berarti sudah berapa jatah rumah tangga tidak mampu yang diambil jatahnya," ungkap Yodha.

Dalam kesempatan itu, Yodha mengatakan, dari hasil pengecekan pihaknya di lapangan di wilayah Bengkayang  yang berkoordinasi dengan pihak agen, distribusi dan stok elpiji subsidi berjalan lancar.

"Pembeliannya (lpg tabung tiga kilogram) tetap dibatasi dan diatur dengan menggunakan sistem menggunakan KTP (kartu tanda penduduk), sehingga pembelian elpiji tersebut memang oleh masyarakat yang benar-benar berhak," ujarnya.


Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan penambahan stok dan pasokan elpiji subsidi atau tabung tiga kilogram untuk wilayah Bengkayang sebanyak 5.600 tabung sebagai antisipasi terjadinya peningkatan permintaan.

"Selain itu juga dilakukan pengetatan aturan ke pihak agen dan pangkalan agar membatasi penjualan elpiji tiga kilogram tersebut kepada pihak pengecer agar penjualannya tepat sasaran. Dan penjualannya sesuai dengan ketentuan HET (harga eceran tertinggi) sesuai yang telah ditetapkan pemerintah daerah setempat," katanya.

Sidak juga pihaknya lakukan ke Horeka (Sektor Usaha Hotel dan Restoran dan Kafe) guna menekan seminimal mungkin penyelewengan dan penyalahgunaan elpiji subsidi yang seharusnya untuk masyarakat tidak mampu, bukan untuk masyarakat yang tergolong mampu, katanya.

"Rencana ke depan agar pasokan tetap stabil maka kami akan melakukan penambahan extra droping di minggu ke-3 dan ke-4 bulan Ramadhan dan menjelang Perayaan Idul Fitri, serta tetap melakukan koordinasi dengan Diserindag kabupaten/kota terkait tidak tepat sasarannya elpiji tiga kilogram ke Horeka tersebut," katanya.

Sebelumnya, Manager Region Communication Relation and CSR Kalimantan, Heppy Wulansari  menyatakan,  PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI (MOR VI) Kalimantan menjamin stok elpiji subsidi di wilayah Pulau Kalimantan dan Kalbar khusunya aman sepanjang bulan Ramadhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Kami sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif dalam penyaluran elpiji tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan di Kalimantan termasuk di Kalbar, seperti penambahan stok hingga sebesar enam persen di atas kebutuan normal," katanya. 

Untuk di Kalbar, menurut dia, pihaknya menambah stok elpiji tiga kilogram sebesar sembilan persen, sebagai antisipasi peningkatan permintaan, yakni dari kebutuhan normal sebanyak 10.125 metrik ton/bulan menjadi 11.016 metrik ton.

Ia menjelaskan, penambahan stok tersebut cukup untuk mengakomodir peningkatan kebutuhan elpiji tiga kilogram bagi masyarakat di Kalbar dan Kalimantan umumnya selama Ramadhan tahun ini.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019