Dirut PUD BPR Bank Pasar Kota Pontianak, Agus Subardi mengatakan bahwa tingkat kredit macet BPR yang dipimpinnya tercatat sebesar 2,1 persen atau masih jauh dari ambang batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia sebesar 5 persen.

"Alhamdulillah tingkat kredit macet masih sekitar macet 2,1 persen, atau di kelas BPR masih terkategori sehat," kata Agus Subardi seusai dilantik sebagai Dirut PUD Bank Pasar Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat.

Ia menjelaskan, saat ini jumlah nasabah Bank Pasar Kota Pontianak 6.870 nasabah penabung, sedangkan nasabah peminjam sebanyak 1.300 nasabah. Nasabah Bank Pasar tidak hanya dari kalangan pedagang pasar, tetapi juga  ASN, swasta dan masyarakat umum.

Disinggung soal pembukaan cabang, menurut dia, belum bisa dilakukan karena harus ada izin terlebih dahulu ke OJK, di mana syaratnya harus membukukan laba tiga tahun terakhir dengan baik.

"Saat ini yang memungkinkan adalah dengan membuka kantor kas di setiap pasar yang ada, yang kami targetkan tahun 2019 ini ada dua kantor kas yang akan dibuka," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan dengan dilantiknya Dirut Bank Pasar diharapkan keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini semakin menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat untuk berinvestasi dalam upaya memicu pertumbuhan perekonomian di sektor perbankan, pengembangan dan pembinaan UMKM di Kota Pontianak.

Menurut dia, peran Bank Pasar sebagai BUMD yang bergerak di sektor perbankan, dengan misi untuk mengembangkan usaha mikro kecil serta membantu pembangunan daerah, sangat strategis.

Edi meminta Bank Pasar di bawah kepemimpinan Agus Subardi mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. "Dilandasi dengan kemampuan profesional, semangat, dedikasi dan integritas yang tinggi," katanya.

Berdasarkan laporan keuangan dan kinerja yang disampaikan direksi Bank Pasar tahun 2018, tercatat adanya perkembangan aset dari tahun sebelumnya, yakni tahun 2017 nilainya sebesar Rp38 miliar lebih, sedangkan di tahun 2018 meningkat menjadi sebesar Rp44 miliar lebih atau terjadi peningkatan sebesar 11,6 persen.

Sementara itu untuk progres pencapaian laba pada tahun 2017 sebesar Rp1,3 miliar lebih, di tahun 2018 meningkat menjadi Rp1,4 miliar lebih, atau mengalami peningkatan 4,06 persen.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019