PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalbar terus melakukan penambahan desa berlistrik yang ditandai dengan "ground breaking" atau penancapan tiang pertama proyek Listrik Desa (Lisdes) se- Kalbar di Kabupaten Sanggau.
Penancapan tiang pertama tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kalbar, Syarif Kamaruzaman dan Bupati Sanggau, Paulus Hadi serta sejumlah pihak.
"Kegiatan ground breaking Lisdes di Kalbar dipusatkan di Desa Mandong, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau. Itu menandai pelaksanaan seluruh pekerjaan proyek Lisdes 2019 ujar General Manager PLN UIW Kalbar Agung Murdifi di Sanggau, Senin.
Agung menjelaskan bahwa pada 2019 ini PLN melalui proyek Lisdes akan melistriki 60 desa atau dusun yang tersebar di 12 kabupaten yang ada di Kalbar.
"Saat ini rasio desa berlistrik di Kalbar sebesar 79,25 persen dari 2.130 desa yang ada dengan rincian 1.515 desa menggunakan listrik PLN dan 174 desa non PLN. Kami berharap seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu," kata Agung.
Diakuinya bahwa seluruh material menyangkut pelaksana pekerjaan sudah tersedia, sebagian sudah dikirim ke lokasi desa yang bersangkutan.
"Kondisi sarana transportasi yang kurang kondusif di beberapa daerah menjadi kendala utama saat proses pengangkutan material," kata dia.
Khusus Desa Mandong terdapat tiga dusun yang akan dilistriki, yakni Dusun Terindak, Dusun Empayan, dan Dusun Tuan, dengan panjang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang akan dibangun sepanjang 7,225 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2,024 kms, dan gardu distribusi.
"Dengan adanya pembangunan dan perluasan jaringan ini nantinya PLN akan melakukan penyambungan 171 rumah warga," jelas dia.
Sementara itu menurut, Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Syarif Kamaruzaman mengatakan upaya melistriki masyarakat telah dilakukan oleh PLN baik di sisi pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi.
"Saya berharap pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalbar dapat meningkatkan Indeks desa membangun tiap tahunnya serta mendukung perwujudan desa berlistrik di Kalbar," ungkap Kamaruzaman.
Sementara itu , Kades Mandong, Andreas, mengungkapkan bahwa keberadaan listrik yang akan masuk ke desanya tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Banyak aktifitas usaha warga yang dapat dilakukan tanpa harus tergantung dengan waktu. Desa Mandong sendiri berjarak lebih kurang 7 Km dari jalan provinsi di Desa Sosok. Beberapa dusun di desa Mandong sebelumnya sudah berlistrik, sementara sisanya akan segera terlistriki melalui program proyek Lisdes 2019 ini," jelas dia.
Pihaknya menyambut baik upaya PLN untuk segera melistriki beberapa dusun yang ada di Desa Mandong ini. Selama ini warga menggunakan genset untuk penerangan di rumah, itupun terbatas hanya beberapa jam saja.
"Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp700 ribu - Rp800 ribu per bulan untuk membeli BBM, cukup besar untuk ukuran warga desa, belum lagi biaya perbaikan nya jika sesekali terjadi kerusakan. Atas nama warga, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah lewat PLN yang kelak akan membuat desa kami terang benderang," kata Andreas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Penancapan tiang pertama tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kalbar, Syarif Kamaruzaman dan Bupati Sanggau, Paulus Hadi serta sejumlah pihak.
"Kegiatan ground breaking Lisdes di Kalbar dipusatkan di Desa Mandong, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau. Itu menandai pelaksanaan seluruh pekerjaan proyek Lisdes 2019 ujar General Manager PLN UIW Kalbar Agung Murdifi di Sanggau, Senin.
Agung menjelaskan bahwa pada 2019 ini PLN melalui proyek Lisdes akan melistriki 60 desa atau dusun yang tersebar di 12 kabupaten yang ada di Kalbar.
"Saat ini rasio desa berlistrik di Kalbar sebesar 79,25 persen dari 2.130 desa yang ada dengan rincian 1.515 desa menggunakan listrik PLN dan 174 desa non PLN. Kami berharap seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu," kata Agung.
Diakuinya bahwa seluruh material menyangkut pelaksana pekerjaan sudah tersedia, sebagian sudah dikirim ke lokasi desa yang bersangkutan.
"Kondisi sarana transportasi yang kurang kondusif di beberapa daerah menjadi kendala utama saat proses pengangkutan material," kata dia.
Khusus Desa Mandong terdapat tiga dusun yang akan dilistriki, yakni Dusun Terindak, Dusun Empayan, dan Dusun Tuan, dengan panjang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang akan dibangun sepanjang 7,225 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2,024 kms, dan gardu distribusi.
"Dengan adanya pembangunan dan perluasan jaringan ini nantinya PLN akan melakukan penyambungan 171 rumah warga," jelas dia.
Sementara itu menurut, Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Syarif Kamaruzaman mengatakan upaya melistriki masyarakat telah dilakukan oleh PLN baik di sisi pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi.
"Saya berharap pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalbar dapat meningkatkan Indeks desa membangun tiap tahunnya serta mendukung perwujudan desa berlistrik di Kalbar," ungkap Kamaruzaman.
Sementara itu , Kades Mandong, Andreas, mengungkapkan bahwa keberadaan listrik yang akan masuk ke desanya tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Banyak aktifitas usaha warga yang dapat dilakukan tanpa harus tergantung dengan waktu. Desa Mandong sendiri berjarak lebih kurang 7 Km dari jalan provinsi di Desa Sosok. Beberapa dusun di desa Mandong sebelumnya sudah berlistrik, sementara sisanya akan segera terlistriki melalui program proyek Lisdes 2019 ini," jelas dia.
Pihaknya menyambut baik upaya PLN untuk segera melistriki beberapa dusun yang ada di Desa Mandong ini. Selama ini warga menggunakan genset untuk penerangan di rumah, itupun terbatas hanya beberapa jam saja.
"Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp700 ribu - Rp800 ribu per bulan untuk membeli BBM, cukup besar untuk ukuran warga desa, belum lagi biaya perbaikan nya jika sesekali terjadi kerusakan. Atas nama warga, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah lewat PLN yang kelak akan membuat desa kami terang benderang," kata Andreas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019