PT PLN UIW Kalimantan Barat menargetkan tahun ini ada 13.169 rumah di 12 kabupaten wilayah Kalimantan Barat akan teraliri listrik dengan total anggaran kurang lebih sebesar Rp130 miliar.
" Dari 12 kabupaten itu ada 60 desa yang teraliri listrik dan mulai kami kerjakan," kata GM PT PLN UIW Kalbar Agung Murdifi saat peresmian "ground breaking" listrik desa di Desa Mandong, Kecamatan Tayan Hulu, Sanggau, Senin.
Dikatakan Agung, pekerjaan jaringan listrik itu terdiri dari jaringan tegangan menengah sepanjang 356, 10 Km dan jaringan tegangan rendah sepanjang 221 Km serta membangun gardu distribusi berkapasitas 9.625 kVA.
Menurut dia, dari 2.130 desa yang ada di Kalbar, sudah 1..515 desa yang teraliri listrik oleh PLN dan 174 desa berlistrik non PLN. " Hingga April 2019 rasio desa berlistrik di Kalbar sudah mencapai 79, 25 persen," jelas Agung.
Pada tahun 2018, kata Agung, pihaknya (PLN) telah membangun dan memperluas jaringan listrik di 35 desa, dengan jaringan tegangan menengah sepanjang 209,80 Km, jaringan tegangan rendah sepanjang 86,17 Km, kemudian gardu distribusi berkapasitas 4.825 kVA.
" Tahun lalu kami berhasil menyalakan listrik di 5.678 rumah di wilayah Kalbar dengan total anggaran sebesar Rp67 miliar," ucap dia.
Agung menyampaikan bahwa pihaknya (PLN) komitmen untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Kalimantan Barat, sehingga akan semakin banyak warga pedesaan yang menikmati listrik negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019