Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Barat menyiapkan uang kartal sebesar Rp4,1 triliun untuk memenuhi kebutuhan selama menjelang maupun saat Lebaran 2019.
“Angka tersebut masih sama dengan kebutuhan uang kartal seperti tahun lalu. Uang tersebut termasuk untuk penukaran uang yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya di Pontianak, Selasa.
Menurutnya kebutuhan yang baik dalam jumlah dan pecahan berapa pun pihaknya siap memenuhi sebagaimana tugas yang harus dilakukan BI.
“Kami siap dalam hal nominal berapa pun. Kemudian pecahan berapa pun, dalam kondisi layak edar dan waktu yang tepat. Seperti saat ini ada penukaran uang termasuk jenis pecahan yang tinggi permintaannya berapa saja, setiap mau lebaran kami siap,” papar dia.
Selain uang kartal, pihaknya terus mendorong masyarakat untuk menggunakan uang non tunai di setiap transaksi. Saatnya masyarakat mulai dan terus melakukan transaksi non tunai karena kemudahan, kecepatan dan keuntungan lainnya dapat dirasakan.
“Saat ini bukan hanya gunakan uang kartal atau tunai saja, non tunai harus juga. Apalagi fasilitas untuk non tunai kian baik. Jadi kami imbau dan minta masyarakat untuk gunakan transaksi non tunai,” papar dia.
Terkait uang palsu menurutnya itu bukan wewenang BI. Namun pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk teliti jika bertransaksi dengan uang tunai tersebut.
“Kami masyarakat teliti dan gunakan saja panca indra yang ada seperti dengan tips 3D, dilihat, diraba dan diterawang. Dengan hal itu sudah jelas perbedaan mana yang asli atau palsu. Untuk saat ini tren peredaran uang palsu terus turun dan hal itu menunjukkan masyarakat kita semakin peduli dan paham,” kata dia.
Kepada perbankan di Kalbar pihaknya terus mendorong untuk juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat baik soal transaksi non tunai dan keaslian uang Rupiah.
“Edukasi dan sosialisasi serta pelayanan kepada masyarakat oleh perbankan harus terus dilakukan dan ditingkatkan dengan maksimal,” pesan dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Angka tersebut masih sama dengan kebutuhan uang kartal seperti tahun lalu. Uang tersebut termasuk untuk penukaran uang yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya di Pontianak, Selasa.
Menurutnya kebutuhan yang baik dalam jumlah dan pecahan berapa pun pihaknya siap memenuhi sebagaimana tugas yang harus dilakukan BI.
“Kami siap dalam hal nominal berapa pun. Kemudian pecahan berapa pun, dalam kondisi layak edar dan waktu yang tepat. Seperti saat ini ada penukaran uang termasuk jenis pecahan yang tinggi permintaannya berapa saja, setiap mau lebaran kami siap,” papar dia.
Selain uang kartal, pihaknya terus mendorong masyarakat untuk menggunakan uang non tunai di setiap transaksi. Saatnya masyarakat mulai dan terus melakukan transaksi non tunai karena kemudahan, kecepatan dan keuntungan lainnya dapat dirasakan.
“Saat ini bukan hanya gunakan uang kartal atau tunai saja, non tunai harus juga. Apalagi fasilitas untuk non tunai kian baik. Jadi kami imbau dan minta masyarakat untuk gunakan transaksi non tunai,” papar dia.
Terkait uang palsu menurutnya itu bukan wewenang BI. Namun pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk teliti jika bertransaksi dengan uang tunai tersebut.
“Kami masyarakat teliti dan gunakan saja panca indra yang ada seperti dengan tips 3D, dilihat, diraba dan diterawang. Dengan hal itu sudah jelas perbedaan mana yang asli atau palsu. Untuk saat ini tren peredaran uang palsu terus turun dan hal itu menunjukkan masyarakat kita semakin peduli dan paham,” kata dia.
Kepada perbankan di Kalbar pihaknya terus mendorong untuk juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat baik soal transaksi non tunai dan keaslian uang Rupiah.
“Edukasi dan sosialisasi serta pelayanan kepada masyarakat oleh perbankan harus terus dilakukan dan ditingkatkan dengan maksimal,” pesan dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019