Manager Unit Pelaksana Penyaluran dan pengatur Beban (UP3B) PT Perusahaan Listrik Negara Kalbar, Ricky Faizal menyatakan bahwa saat ini kapasitas trafo yang terpasang seperti di Sistem Khatulistiwa sudah dua kali lipat dari beban yang ada.

“Secara kapasitas trafo, sudah N-1. Artinya kalau ada gangguan dengan satu di antara travo masih aman, karena kapasitasnya dua kali lipat dari beban saat ini, bahkan beberapa tempat ada yang justru berlebih,” ujarnya di Pontianak, Jumat.

Ia mengatakan bahwa di Sistem Khatulistiwa sudah terhubung transmisi 150 Kilo Volt (KV) tegangan tinggi dari Bengkayang, Sambas sampai dengan Kota Pontianak dan Kubu Raya.

“Di Kabupaten Sambas untuk mengantisipasi misalnya adanya kawasan industri, beban daya saat ini sekitar 30 MW. Sedangkan kapasitas di sana bisa empat kali lipat travonya,” papar dia.

Menurutnya, di Kota Pontianak sudah disiapkan segala sesuatunya sebagai antisipasi dan untuk sekian tahun ke depan tidak perlu ada penambahan kecuali kalau tiba-tiba ada tambahan beban yang sangat besar.

“Untuk kebutuhan travo daya yang besar kita ouwner-nya kurang lebih satu tahun, jadi Gardu Induk atau GI ini sebagai titik simpul titik salur dari pembangkitan melalui transmisi yang snagat panjang untuk nanti di GI itu akan didistribusikan kemana saja. Jadi di situ harus punya travo daya yang besar kalau bebanya di situ besar,” papar nya.

Jadi keberadaan GI ini sebagai storage yang nanti akan disalurkan ke daerah-daerah dan di GI akan disalurkan lagi lewat transmisi 20 KV yang dikelola oleh wilayah sebagai distribusi. Lebih lanjut Ricky Faisal menjelaskan sebagai gambaran jika beban trafo nya sudah di atas 70 persen itu sebagai perhatian buat PLN untuk tahun 2020 mengadakan trafo baru.

“Untuk kebutuhan di Pontianak, bahkan di Kota Baru sekarang ada penambahan 60 Mph, begitu juga di Senggiring ada penambahan 60 Mph yang baru, Tayan 30 Mph dan kami perkirakan setelah lebaran akan operasi”, tutur nya.

Langkah ini juga untuk mengantisipasi kebutuhan di Tayan mensuplai daerah Sanggau, termasuk tambahan di Industri Bauksit PT Antam.

“Sementara di sisi UP3B Kalbar untuk kebutuhan GI kapasitas travo menyesuaikan dengan kebutuhan perencanaan beban. Contohnya untuk penambahan pelanggan baru baik itu rumah tangga maupun perusahaan, bahkan tahun 2020 mau berapa persen penjualannya, ditambah lagi ada Industri apa yang masuk di wilayah itu,” katanya.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019