Badan Meteotologi, Klimatologi dan Geofisika menegaskan gempa 4,7 Skala Righter yang terjadi di wilayah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, tidak berpotensi tsunami.
Gempa tektonik yang berlangsung Selasa sekira pukul 13:45:58 wita. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=4.7 dengan episenter berada pada koordinat 2.62 LU dan 117.22 BT, tepatnya berlokasi di darat pada jarak 40 kilo meter arah Tenggara Kabupaten Bulungan pada kedalaman 14 kilo meter.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Manado Abraham F Mustamu melalui staf BMKG Nunukan Taufik menyatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan berkedalaman dangkal akibat aktivitas sesar Maratua Kabupaten Berau, Kaltim.
Hasil analisa sumber menunjukkan gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar geser cenderung ke arah kiri (strike-slip sinistral).
Berdasarkan laporan dari masyarakat, dampak gempa bumi berupa guncangan yang dirasakan di daerah Tanjung Selor dengan intensitas II-III MMI.
Sampai saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Sampai pukul 14.30 wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).Meskipun demikian BMKG mengimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah Kalimantan Utara dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Taufik mengatakan, BMKG tidak mengeluarkan warning karena tidak ada potensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Gempa tektonik yang berlangsung Selasa sekira pukul 13:45:58 wita. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=4.7 dengan episenter berada pada koordinat 2.62 LU dan 117.22 BT, tepatnya berlokasi di darat pada jarak 40 kilo meter arah Tenggara Kabupaten Bulungan pada kedalaman 14 kilo meter.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Manado Abraham F Mustamu melalui staf BMKG Nunukan Taufik menyatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan berkedalaman dangkal akibat aktivitas sesar Maratua Kabupaten Berau, Kaltim.
Hasil analisa sumber menunjukkan gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar geser cenderung ke arah kiri (strike-slip sinistral).
Berdasarkan laporan dari masyarakat, dampak gempa bumi berupa guncangan yang dirasakan di daerah Tanjung Selor dengan intensitas II-III MMI.
Sampai saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Sampai pukul 14.30 wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).Meskipun demikian BMKG mengimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah Kalimantan Utara dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Taufik mengatakan, BMKG tidak mengeluarkan warning karena tidak ada potensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019