Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyambut baik langkah Pertamina untuk membuka tiga pangkalan baru di Kecamatan Batu Ampar guna mengantisipasi kelangkaan LPG di kecamatan tersebut.
"Adanya solusi mengatasi kelangkaan LPG di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, karena adanya sinergisitas antara Pemkab Kubu Raya, Pertamina dan BPH Migas," kata Muda di Sungai Raya, Minggu.
Dia menjelaskan hal itu sebenarnya spontanitas, ketika mengetahui kelangkaan LPG di Padang Tikar, dirinya langsung mengubungi Branch Manager Pertamina, Ivan Suhada.
"Namun, karena waktu itu hari Minggu, yang bisa saya hubungi cuma pak Ivan. Pak ivan juga pernah pesan, jika ada hal-hal yang diperlukan beri tahu saja, dan Alhamdulillah beliau juga cepat respon," kata Muda.
Muda mengatakan kurangnya pasokan LPG di Kecamatan Batu Ampar ini, disebabkan karena pangkalan LPG yang di Kecamatan Batu Ampar ini hanya ada dua yaitu di Desa Batu Ampar dan Desa Padang Tikar, sehingga desa-desa lainnya harus membeli LPG ini di dua Desa itu, sedangkan di Kecamatan itu terdapat 15 Desa.
"Ini memang perlu dicari solusinya, dan Alhamdulillah, setelah ada pertemuan dengan pihak Pertamina ada solusi alternatif, termasuk membuka pangkalan baru di Desa Tasik Malaya, Teluk Nibung dan di Desa Sumber Agung," tuturnya.
Dia menjelaskan pangkalan-pangkalan LPG ini nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), karena jika dikelola oleh BUMDes akan menjadi lebih baik dalam pengembangan desa di Kubu Raya.
"Untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk LPG ini sudah kami sikapi, dan Insya Allah pada hari Senin (17/06/2019) mendatang, kami akan melakukan rapat untuk memutuskan Peraturan Bupatinya (Perbub). Langkah ini juga untuk menghilangkan keresahan masyarakat kedepannya," katanya.
Sebelumnya, Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Muhammad Ivan Suhada mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Pemkab Kubu Raya, khususnya kepada Bupati Kubu Raya H. Muda Mahendrawan, SH yang telah menginformasikan kondisi kekurangan pasokan LPG di Kecamatan Batu Ampar.
"Kalau Pak Bupati tidak memberitahu kami, tentunya kami juga tidak mengetahui kalau terjadi antrian panjang LPG 3 kg di Desa Padang Tikar beberapa waktu lalu," katanya.
Waktu itu, lanjutnya, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menghubungi Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, yang kemudian Kepala BPH Migas langsung menghubungi Direktur Utama (Dirut) Pertamina dan langsung memerintahkannya untuk dicarikan soslusinya.
Pada hari Senin (10/06/2019) sekitar pukul 09.00 Wiba usai menggelar Upacara dan Halal Bihalal hari pertama masuk pasca libur panjang Idul Fitri 1440 H, dirinya langsung menemui Bupati Muda beserta Sekretaris Daerah Yusran Anizam, di ruang kerja Bupati untuk membahas dan menyampaikan solusi akan segera mengirimkan tambahan LPG ke Desa Padang Tikar pada hari Selasa (11/06/2019).
Menurut Ivan, LPG 3 kg memang komoditi utama untuk memanuhi kebutuhan masyarakat, sehingga jika ada potensi kekosongan gas elpiji, ia meminta untuk d informasikan kepada pihaknya lebih cepat, agar bisa melakukan langkah antisipasi.
"Untuk penyaluran elpiji khusus di kecamatan Batu Ampar beberapa langkah-langkah strategis dari Pertamina sudah disiapkan," katanya.
Lebih lanjut ia menerangkan, kuota LPG 3 Kg untuk Kabupaten Kubu Raya sekitar 14.800 Metrik Ton (MT) dan saat ini sampai akhir bulan Juni 2019 mendatang masih tersisa 8300 MT atau tersisa 43 persen dari jumlah kuota.
"Melihat kuota yang cukup mepet di enam bulan terakhir, harapan kami kita bisa melakukan pengawasan, bahkan Sidak bersama untuk hotel, restoran dan Cafe untuk beralih menggunakan LPG non subsidi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Adanya solusi mengatasi kelangkaan LPG di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, karena adanya sinergisitas antara Pemkab Kubu Raya, Pertamina dan BPH Migas," kata Muda di Sungai Raya, Minggu.
Dia menjelaskan hal itu sebenarnya spontanitas, ketika mengetahui kelangkaan LPG di Padang Tikar, dirinya langsung mengubungi Branch Manager Pertamina, Ivan Suhada.
"Namun, karena waktu itu hari Minggu, yang bisa saya hubungi cuma pak Ivan. Pak ivan juga pernah pesan, jika ada hal-hal yang diperlukan beri tahu saja, dan Alhamdulillah beliau juga cepat respon," kata Muda.
Muda mengatakan kurangnya pasokan LPG di Kecamatan Batu Ampar ini, disebabkan karena pangkalan LPG yang di Kecamatan Batu Ampar ini hanya ada dua yaitu di Desa Batu Ampar dan Desa Padang Tikar, sehingga desa-desa lainnya harus membeli LPG ini di dua Desa itu, sedangkan di Kecamatan itu terdapat 15 Desa.
"Ini memang perlu dicari solusinya, dan Alhamdulillah, setelah ada pertemuan dengan pihak Pertamina ada solusi alternatif, termasuk membuka pangkalan baru di Desa Tasik Malaya, Teluk Nibung dan di Desa Sumber Agung," tuturnya.
Dia menjelaskan pangkalan-pangkalan LPG ini nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), karena jika dikelola oleh BUMDes akan menjadi lebih baik dalam pengembangan desa di Kubu Raya.
"Untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk LPG ini sudah kami sikapi, dan Insya Allah pada hari Senin (17/06/2019) mendatang, kami akan melakukan rapat untuk memutuskan Peraturan Bupatinya (Perbub). Langkah ini juga untuk menghilangkan keresahan masyarakat kedepannya," katanya.
Sebelumnya, Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Muhammad Ivan Suhada mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Pemkab Kubu Raya, khususnya kepada Bupati Kubu Raya H. Muda Mahendrawan, SH yang telah menginformasikan kondisi kekurangan pasokan LPG di Kecamatan Batu Ampar.
"Kalau Pak Bupati tidak memberitahu kami, tentunya kami juga tidak mengetahui kalau terjadi antrian panjang LPG 3 kg di Desa Padang Tikar beberapa waktu lalu," katanya.
Waktu itu, lanjutnya, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menghubungi Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, yang kemudian Kepala BPH Migas langsung menghubungi Direktur Utama (Dirut) Pertamina dan langsung memerintahkannya untuk dicarikan soslusinya.
Pada hari Senin (10/06/2019) sekitar pukul 09.00 Wiba usai menggelar Upacara dan Halal Bihalal hari pertama masuk pasca libur panjang Idul Fitri 1440 H, dirinya langsung menemui Bupati Muda beserta Sekretaris Daerah Yusran Anizam, di ruang kerja Bupati untuk membahas dan menyampaikan solusi akan segera mengirimkan tambahan LPG ke Desa Padang Tikar pada hari Selasa (11/06/2019).
Menurut Ivan, LPG 3 kg memang komoditi utama untuk memanuhi kebutuhan masyarakat, sehingga jika ada potensi kekosongan gas elpiji, ia meminta untuk d informasikan kepada pihaknya lebih cepat, agar bisa melakukan langkah antisipasi.
"Untuk penyaluran elpiji khusus di kecamatan Batu Ampar beberapa langkah-langkah strategis dari Pertamina sudah disiapkan," katanya.
Lebih lanjut ia menerangkan, kuota LPG 3 Kg untuk Kabupaten Kubu Raya sekitar 14.800 Metrik Ton (MT) dan saat ini sampai akhir bulan Juni 2019 mendatang masih tersisa 8300 MT atau tersisa 43 persen dari jumlah kuota.
"Melihat kuota yang cukup mepet di enam bulan terakhir, harapan kami kita bisa melakukan pengawasan, bahkan Sidak bersama untuk hotel, restoran dan Cafe untuk beralih menggunakan LPG non subsidi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019