Lonjakan penumpang hingga saat ini masih menghiasi pelabuhan Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara.
Saat matahari jatuh, Anak Buah Kapal (ABK) kapal kelotok jurusan Teluk Batang - Pontianak sibuk memasukan satu - persatu kendaraan roda dua yang terparkir dijalan masuk pelabuhan yang cukup sempit tersebut. Antrean di loket tiket pun tidak bisa dihindari, terlihat tidak tertib namun, bisa dikendali oleh penjual tiket dari massa yang semakin mendesak untuk mendapatkan tiket yang bertuliskan plat nomor kendaraannya masing - masing.
Diakui salah satu penumpang yang masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Pontianak Febri, pemandangan ini sudah menjadi hal yang biasa menurutnya saat ia pulang ke Pontianak. Bahkan dirinya mengaku tidak dapat tempat tidur selama perjalanan dan hanya duduk dengan memegang lututnya hingga ke Pontianak yang jarak tempuhnya kurang lebih 8 jam perjalanan.
"Aseli, saya datang telat, ikut kelotok yang jam 8 malam, jadi saya tidak dapat tempat, hanya untuk duduk saja, jadi semalaman hanya duduk berdempet - dempet saja," Kata Febri yang saat ini kuliah di Universitas Muhammadiyah Pontianak, Senin, (17/6).
Baca juga: Penumpang angkutan sungai membludak di Teluk Batang
Baca juga: Kapal Motor air intan tenggelam karena bocor
Kapal yang berbahan kayu ini menurut wanita berjilbab ini, selain terjangkau harganya juga bisa membawa kendaraan mereka yang sebagian besar beroda dua.
"Cukup terjangkau dibanding spedboat kan, juga bisa bawak kendaraan motor juga, kalau spedboatkan tidak bisa jelasnya.
Dirinye berharap agar pelayanan mulai dari penjualan tiket hingga mempertimbangkan kapasitas penumpang menjadi PR untuk diperhitungkan oleh pemilik kapal sehingga keselamatan lebih terjamin.
" Apalalgi kalau kondisi ramaikan, jadi tidak berdesakan ngntri tiketbya, dikasi tali misalnya di depan loket itu, terus jumlah penumpangnya juga jangan melebihi kapasitas, sehingga ada penumpang yang kurang nyaman ketika berlayar karena tempat yang sempit,"jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Saat matahari jatuh, Anak Buah Kapal (ABK) kapal kelotok jurusan Teluk Batang - Pontianak sibuk memasukan satu - persatu kendaraan roda dua yang terparkir dijalan masuk pelabuhan yang cukup sempit tersebut. Antrean di loket tiket pun tidak bisa dihindari, terlihat tidak tertib namun, bisa dikendali oleh penjual tiket dari massa yang semakin mendesak untuk mendapatkan tiket yang bertuliskan plat nomor kendaraannya masing - masing.
Diakui salah satu penumpang yang masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Pontianak Febri, pemandangan ini sudah menjadi hal yang biasa menurutnya saat ia pulang ke Pontianak. Bahkan dirinya mengaku tidak dapat tempat tidur selama perjalanan dan hanya duduk dengan memegang lututnya hingga ke Pontianak yang jarak tempuhnya kurang lebih 8 jam perjalanan.
"Aseli, saya datang telat, ikut kelotok yang jam 8 malam, jadi saya tidak dapat tempat, hanya untuk duduk saja, jadi semalaman hanya duduk berdempet - dempet saja," Kata Febri yang saat ini kuliah di Universitas Muhammadiyah Pontianak, Senin, (17/6).
Baca juga: Penumpang angkutan sungai membludak di Teluk Batang
Baca juga: Kapal Motor air intan tenggelam karena bocor
Kapal yang berbahan kayu ini menurut wanita berjilbab ini, selain terjangkau harganya juga bisa membawa kendaraan mereka yang sebagian besar beroda dua.
"Cukup terjangkau dibanding spedboat kan, juga bisa bawak kendaraan motor juga, kalau spedboatkan tidak bisa jelasnya.
Dirinye berharap agar pelayanan mulai dari penjualan tiket hingga mempertimbangkan kapasitas penumpang menjadi PR untuk diperhitungkan oleh pemilik kapal sehingga keselamatan lebih terjamin.
" Apalalgi kalau kondisi ramaikan, jadi tidak berdesakan ngntri tiketbya, dikasi tali misalnya di depan loket itu, terus jumlah penumpangnya juga jangan melebihi kapasitas, sehingga ada penumpang yang kurang nyaman ketika berlayar karena tempat yang sempit,"jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019