Ketua DPD Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Kalbar Nugraha Henray Saputra menyoroti layanan satu di antara maskapai yang ada di Kalbar terutama soal jadwal penerbangan karena berdampak pada agen perjalanan dan pelanggan.

"Baru - baru ini satu di antara anggota kita kena dampak oleh layanan Sriwijaya Air. Pemberitahuan penundaan jadwal penerbangan dilakukan tengah malam. Sedangkan keberangkatan jam pagi. Sehingga merugikan agen perjalanan dan pelanggan," ujarnya di Pontianak, Selasa.

Ia menyebutkan bahwa pemberian informasi tengah malam tentu tidak efektif. Hal itu belum tentu dibaca. Sedangkan jadwal keberangkatan jam pagi. Pelanggan sudah berangkat ke bandara baru tahu info penundaan. Pelanggan protes dengan agen perjalanan soal penundaan.

"Bahkan soal ini di alami anggota kami yang mengurus tiket pesawat Wakil Gubernur Kalbar. Informasi nya tengah malam bahwa ada penundaan. Namun saat pagi rombongan dari Jakarta sudah ke bandara. Namun ditunda keberangkatan. Kita tentu berdampak dan pelanggan," jelas dia.

Persoalan seperti ini papar dia bukan hanya sekali. Namun sudah berkali - kali. Kemudian hal ini juga sudah disampaikan dengan manajemen terkait di Pontianak. Namun tidak ada respon.

"Mereka beralasan soal ini berkaitan dengan pusat. Yang jelas dengan penundaan dan informasi tengah malam ini seperti menghindari ketentuan yang ada jika dalam waktu tertentu kena saksi baik makanan dan uang. Namun waktu penundaan disampaikan tengah malam. Untuk cari maskapai lain itu sudah terlanjur. Sedangkan agenda pelanggan kan sudah ada," sebut dia.

Ia berharap para maskapai untuk benar - benar komitmen dalam pelayanan. Sehingga baik maskapai dan pelanggan juga merasakan kepuasan yang sama.

"Kembali, karena kita sudah sampaikan dengan diskusi namun tidak ada respon maka ini kita sampaikan ke publik. Semoga menjadi perhatian," papar dia.

Selain layanan maskapai pihaknya juga menyurati adanya dugaan praktik percaloan diduga masih berlangsung di Bandara Supadio Pontianak.

“Ada konsumen dari anggota kami awalnya mau pesan tiket melalui agen perjalanannya. Namun di sistem sudah tidak ada. Ketika konsumen nya ke bandara, ditawarkan calo dan tiket nya ada.Pertanyaannya adalah di sistem maskapai tidak ada, kok di bandara ada ya. Aturan beli tiket di bandara kan tidak boleh,” kata dia.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019