Bupati Bengkayang Suryadman Gidot pada Minggu melepas keberangkatan jamaah yang terdiri atas 72 calon haji menuju Asrama Haji Pontianak dari Masjid Agung Syuhada di Bengkayang, Kalimantan Barat.

Jamaah calon haji tersebut dari Asrama Haji Pontianak akan diterbangkan ke Batam untuk kemudian diberangkatkan menuju Tanah Suci Mekkah di Arab Saudi.

"Kita berharap jamaah yang diberangkatkan hari ini dapat menunaikan ibadah haji dengan baik, dengan sehat dan kuat. Apa yang sudah dipelajari semasa manasik haji dapat menjadi pelajaran, dan tiba di Arab Saudi dengan selamat. Ketika pulang menjadi haji yang mabrur. Jaga kesehatan, jaga kekompakan, itu yang paling penting," kata Bupati saat dihubungi melalui telepon.

Baca juga: Pj Sekda Sanggau lepas 116 jamaah calon haji

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang Sy. Machmud mengatakan jamaah dalam kelompok terbang pertama akan menuju Batam pada 15 Juli dan berangkat ke Arab Saudi pada 15 Juli. 

"JCH asal Kabupaten Bengkayang yang berangkat dari berbagai jenjang pendidikan dan pekerjaan, serta tersebar di 12 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang," ujarnya.

Ia menjelaskan pula bahwa jamaah calon haji yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini kebanyakan sudah berusia lanjut, paling tua berumur 78 tahun.

Baca juga: Tersedia 50,8 ton obat-obatan untuk jamaah calon haji yang sakit

"Jamaah haji Bengkayang tahun ini banyak yang lansia, maksudnya banyak yang umur 50 tahun ke atas dibandingkan tahun lalu," katanya, menambahkan calon haji termuda berusia 36 tahun.

Seluruh jamaah yang berangkat, menurut dia, sudah menjalani pemeriksaan kesehatan, mendapatkan vaksinasi, dan mengikuti manasik haji.

Dia berharap anggota jamaah haji saling menolong selama di Arab Saudi, mengikuti tata tertib dan ketentuan yang berlaku, dan menjaga kesehatan.

Baca juga: Calon haji berhadapan dengan musim panas di tanah suci

"Kami berharap setelah pulang haji mereka mereka menjadi haji yang mabrur. Menjadi haji itu mudah, tapi menjaga haji itu yang susah. Apa yang didapatkan di Tanah Suci juga dilakukan di lingkungan kehidupan sehari-hari. Misal dalam bersedekah, di sana diajarkan untuk bersedekah, pulang tetap implementasikan itu," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019