PLN Pontianak berkomitmen penuh untuk menjaga pasokan listrik saat perayaan Idul Adha 1440 H agar aktivitas keagamaan dan lainnya berjalan tanpa gangguan berarti.
"Menjaga pasokan listrik merupakan komitmen kami dalam melaksanakan tugas. Apapun akan kami lakukan untuk memastikan pelanggan dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman," ujar Koordinator Layanan Teknik PLN ULP Pontianak Kota, Wan Agus Djainudin di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa khusus menyambut perayaan Idul Adha, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan sebelum dan sesudah perayaan, untuk memastikan kondisi pasokan listrik aman. Sebagai contoh, untuk Masjid Raya Mujahidin, meski ada genset, pihaknya tetap menyiapkan personil yang siaga di tiap-tiap penyulang. Jika salah satu penyulang terganggu maka aliran listrik nya akan segera dipindahkan dari penyulang yang lainnya.
Menurut dia, setiap gangguan listrik yang mengakibatkan padam harus cepat ditanggulangi agar listrik dapat segera menyala.
Sebagai Koordinator Layanan Teknik dengan Unit layanan terbesar di Kalbar, Agus harus mengkoordinir 52 orang petugas yang bekerja nonstop dan dibagi dalam 3 shift.
"Sebagai petugas layanan teknik, kami harus bisa siaga 24 jam. Kadang baru sampai di rumah harus turun ke lapangan lagi jika tiba-tiba ada gangguan listrik.
Menurut dia, gangguan listrik yang sering terjadi pada jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV di kota Pontianak dan sekitarnya lebih dominan disebabkan oleh pohon dan layang-layang. Untuk mengantisipasi nya, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan Dinas dan Aparat terkait, terutama jika ingin melakukan pemangkasan pohon dan tanam tumbuh yang ada di pinggir jalan.
Nasir (46) salah seorang warga jalan Imam Bonjol membenarkan cerita Agus. Menurutnya kejadian tiang listrik tumbang pada malam itu cukup mencemaskan warga.
"Untunglah petugas PLN segera datang untuk amankan lokasi kejadian. Mereka bekerja dalam kondisi cuaca yang buruk. Kami sempat khawatir dengan keselamatan mereka, namun sepertinya mereka sangat profesional sekali. Seluruh pekerjaan dapat mereka selesaikan malam itu juga, dan kami pun dapat menikmati listrik kembali, luar biasa," tutur Nasir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Menjaga pasokan listrik merupakan komitmen kami dalam melaksanakan tugas. Apapun akan kami lakukan untuk memastikan pelanggan dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman," ujar Koordinator Layanan Teknik PLN ULP Pontianak Kota, Wan Agus Djainudin di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa khusus menyambut perayaan Idul Adha, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan sebelum dan sesudah perayaan, untuk memastikan kondisi pasokan listrik aman. Sebagai contoh, untuk Masjid Raya Mujahidin, meski ada genset, pihaknya tetap menyiapkan personil yang siaga di tiap-tiap penyulang. Jika salah satu penyulang terganggu maka aliran listrik nya akan segera dipindahkan dari penyulang yang lainnya.
Menurut dia, setiap gangguan listrik yang mengakibatkan padam harus cepat ditanggulangi agar listrik dapat segera menyala.
Sebagai Koordinator Layanan Teknik dengan Unit layanan terbesar di Kalbar, Agus harus mengkoordinir 52 orang petugas yang bekerja nonstop dan dibagi dalam 3 shift.
"Sebagai petugas layanan teknik, kami harus bisa siaga 24 jam. Kadang baru sampai di rumah harus turun ke lapangan lagi jika tiba-tiba ada gangguan listrik.
Menurut dia, gangguan listrik yang sering terjadi pada jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV di kota Pontianak dan sekitarnya lebih dominan disebabkan oleh pohon dan layang-layang. Untuk mengantisipasi nya, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan Dinas dan Aparat terkait, terutama jika ingin melakukan pemangkasan pohon dan tanam tumbuh yang ada di pinggir jalan.
Nasir (46) salah seorang warga jalan Imam Bonjol membenarkan cerita Agus. Menurutnya kejadian tiang listrik tumbang pada malam itu cukup mencemaskan warga.
"Untunglah petugas PLN segera datang untuk amankan lokasi kejadian. Mereka bekerja dalam kondisi cuaca yang buruk. Kami sempat khawatir dengan keselamatan mereka, namun sepertinya mereka sangat profesional sekali. Seluruh pekerjaan dapat mereka selesaikan malam itu juga, dan kami pun dapat menikmati listrik kembali, luar biasa," tutur Nasir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019