Kota Pontianak dan sekitarnya pada Selasa sore, sekitar pukul 16.00 WIB, sempat diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berdurasi sekitar 15 hingga 20 menit.
"Alhamdulillah setelah beberapa pekan tidak diguyur hujan, akhirnya hari ini turun hujan meskipun tidak begitu lama," kata Amat, salah seorang warga Kota Pontianak.
Ia menyebut minimal hujan tersebut bisa membersihkan kabut asap atau debu dampak dari karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang terjadi sejak dua pekan terakhir di Kota Pontianak dan Kalbar pada umumnya.
"Mudah-mudahan dengan turunnya hujan hari ini, menandakan Kalbar umumnya memasuki musim penghujan lagi," ujarnya.
Pada kesempatan sebelumnya, BMKG Supadio Pontianak memprakirakan wilayah Provinsi Kalbar akan segera turun hujan. Selama beberapa pekan terakhir daerah itu tidak diguyur hujan sehingga terjadi kekeringan dan memicu karhutla dan menyebabkan air bahan baku PDAM Pontianak terintrusi air laut.
"Berdasarkan model potensi hujan, diperkirakan Kalbar akan mulai hujan sekitar 13 Agustus 2019, dimulai dari wilayah Kalbar bagian utara. Pada tanggal 14 Agustus 2019 diprakirakan hujan sudah akan terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar," kata Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Erika Mardiyanti.
Dia mengatakan badai "Lekima" diperkirakan sudah punah pada 13 Agustus 2019, sedangkan badai "Krosa" akan punah sekitar 15 Agustus 2019.
"Saat badai itu punah, diprakirakan akan terjadi perubahan pola pembentukan angin di Kalbar, pola angin akan menjadi mendukung pembentukan awan hujan di Kalbar, sehingga akan berpotensi turun hujan," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Alhamdulillah setelah beberapa pekan tidak diguyur hujan, akhirnya hari ini turun hujan meskipun tidak begitu lama," kata Amat, salah seorang warga Kota Pontianak.
Ia menyebut minimal hujan tersebut bisa membersihkan kabut asap atau debu dampak dari karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang terjadi sejak dua pekan terakhir di Kota Pontianak dan Kalbar pada umumnya.
"Mudah-mudahan dengan turunnya hujan hari ini, menandakan Kalbar umumnya memasuki musim penghujan lagi," ujarnya.
Pada kesempatan sebelumnya, BMKG Supadio Pontianak memprakirakan wilayah Provinsi Kalbar akan segera turun hujan. Selama beberapa pekan terakhir daerah itu tidak diguyur hujan sehingga terjadi kekeringan dan memicu karhutla dan menyebabkan air bahan baku PDAM Pontianak terintrusi air laut.
"Berdasarkan model potensi hujan, diperkirakan Kalbar akan mulai hujan sekitar 13 Agustus 2019, dimulai dari wilayah Kalbar bagian utara. Pada tanggal 14 Agustus 2019 diprakirakan hujan sudah akan terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar," kata Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Erika Mardiyanti.
Dia mengatakan badai "Lekima" diperkirakan sudah punah pada 13 Agustus 2019, sedangkan badai "Krosa" akan punah sekitar 15 Agustus 2019.
"Saat badai itu punah, diprakirakan akan terjadi perubahan pola pembentukan angin di Kalbar, pola angin akan menjadi mendukung pembentukan awan hujan di Kalbar, sehingga akan berpotensi turun hujan," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019