PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW-AR) menyerahkan hewan kurban berupa 5 ekor sapi dan 20 kambing untuk dibagikan kepada ribuan warga Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, melalui 14 masjid di kawasan itu.

Proses pemotongan hewan kurban itu sendiri dilaksanakan pada Minggu (11/8). Sedangkan untuk penyerahan secara simbolis dilakukan Manajemen PT WHW-AR yang diwakili oleh Wu Huaiyi, Zang Hongyi, Togap Manik, dan Mujiati. Dari warga, diantaranya Tokoh Agama Dusun Sungai Gantang Ustadz Mistari, dan Panitia Qurban Masjid Al-Hidayah, M Nasir.

Bagi PT WHW-AR, dalam rilis yang diterima di Pontianak, Selasa, bantuan hewan kurban untuk dibagikan ke masyarakat, merupakan bagian dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai ungkapan rasa syukur atas doa restu yang diberikan masyarakat sekitar sehingga operasional perusahaan bisa berjalan harmonis, bermanfaat dan berkah.

Sebagai smelter terbesar di Indonesia, PT WHW-AR melalui manajemen di Kendawangan senantiasa mencoba memberikan manfaat besar bagi bangsa dan selalu hadir untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat luas termasuk dalam acara besar keagamaan masyarakat Muslim ini adalah bagian dari komitmen perusahaan mewujudkan kedekatan dengan masyarakat sekitar.

Dengan adanya bantuan hewan kurban ini, diharapkan pula makna perayaan Idul Adha semakin berkesan karena berkurban tak hanya terbatas dan berhenti pada penyembelihan hewan saja, namun menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama.

Ketua Panitia Kurban Masjid Al Hidayah Kendawangan, M Nasir mengungkapkan rasa syukur yang mendalam karena setiap tahun menerima hewan qurban dari PT WHW-AR.

"Kami selaku panitia kurban mengucapkan terima kasih atas perhatian PT. WHW-AR ke masyarakat sekitar. Semoga dengan adanya Program CSR pada perayaan hari besar keagamaan, akan meningkatkan tali silaturahmi antara masyarakat dengan perusahaan," kata M Nasir.

Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dilakukan di masjid yang berada di sekitar Kendawangan, antara lain Masjid Al-Ikhlas, Masjid Baiturrahman, Masjid Al-Amin, Masjid Nurul Hidayah, Masjid Al-Hidayah, Masjid Nurul Iman, Masjid Nurul Huda, Surau Nurul Amin, Masjid Jamiatul Hairat, Masjid Fattahurrahman, Masjid Jamik Ahlul Yaqin, Surau Al-Falah dan Masjid Besar Babussalam Kalinilam.

Sementara itu untuk Program CSR, PT WHW-AR memiliki berbagai agenda kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kemandirian ekonomi, keagamaan, sosial budaya, kepemudaan, dan penguatan kelembagaan komunitas.

Dalam bidang pendidikan telah terlaksana diantaranya penyelesaian bantuan sarana pendidikan untuk PAUD Mutiara Tengar, bantuan sarana perpustakaan bagi MTS At-Taqwa Kendawangan berupa meja, kursi dan rak buku, renovasi ruang kelas dan alat peraga pendidikan sains untuk SD Negeri 15 Kendawangan Dusun Sungai Gayam.

Untuk bidang kesehatan, diantaranya penyerahan bantuan makanan tambahan bagi manula yang dibarengkan dengan kegiatan WHW berbagi Idul Fitri 1140 Hijriah.

Di bidang kemandirian ekonomi, diantaranya penyiapan untuk penyaluran bantuan pengembangan kelompok perempuan dalam usaha kecil, pendampingan pengembangan dan penguatan kelompok tani yang telah mendapatkan bantuan, pendampingan pengembangan dan penguatan kelompok nelayan yang telah mendapat bantuan. Di bidang sarana infrastruktur umum, diantaranya bantuan sarana air bersih bagi warga Dusun Sukaria dan bangun MCK (mandi cuci kakus) umum Dusun Tanjung.

Kemudian, salah satu potret keberhasilan manfaat Program CSR PT WHW-AR juga dirasakan oleh Mentaduk, pria berusia 53 tahun, satu dari ratusan warga Adat Dayak yang menjadi Binaan Program CSR PT WHW-AR, dalam program kemandirian ekonomi dalam sektor pertanian.

Mentaduk bercocok tanam mulai sayuran terong, cabe, kacang panjang, timun hingga bawang merah di sekitar area tempat tinggalnya di Dusun Kelukup Belantak, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kalimantan Barat.

Melalui Program CSR PT WHW-AR yang membimbing mulai dari persiapan tanam, perawatan, panen hingga pemasaran, kini keluarga Mentaduk lebih maju dan sejahtera dengan berpenghasilan sedikitnya Rp10 juta per bulan.

Dengan kemandirian ekonomi keluarga, maka putera Bapak Mentaduk juga memperoleh pendidikan yang unggul sekaligus memicu tumbuhnya petani lain untuk menekuni budidaya pertanian lokal.

 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo/Rilis

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019