Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat saat ini tengah mendata korban bencana kebakaran ruko di Pasar Pemangkat yang terjadi pada Selasa (28/8) sore.

Kepala BPBD Kabupaten Sambas Yudi, di Sambas, Rabu menjelaskan bahwa  pendataan tersebut merupakan langkah awal dari pihaknya.

"Untuk penanganan ini lagi mengumpulkan bukti data, terkait korban atau masyarakat terkena musibah kebakaran. Tentu dari data ini kita koordinasikan kira-kira penanganan lebih lanjut seperti apa yang bisa kita lakukan," katanya.

Ia mengatakan terkait sumber api yang menyebabkan kebakaran tersebut, saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

"Tentu data itu, saat ini teman-teman aparat kepolisian sedang bekerja. Mencari apa kira-kira yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran," katanya.

Sedangkan korban kebakaran, menurut diai, semuanya saat ini sudah tinggal di tempat kerabatnya masing-masing.

Baca juga: 15 Ruko di Pemangkat hagus dilalap si jago merah
Baca juga: Belasan kios Pasar Inpres Bengkayang ludes terbakar

"Sementara ini belum diketahui ada korban jiwa akibat kebakaran.Untuk jumlah korban terdampak kebakaran masih dilakukan pendataan. Saat ini kita dapat informasi bahwa saat ini untuk korban mengungsi di rumah sanak saudara. Kita masih menunggu laporan dari pihak kecamatan yang sedang mengumpulkan data, terkait kerugian," katanya.

Korban terdampak kebakaran, katanya, masih dikumpulkan datanya, sedangkan sebanyak 18 ruko yang terdampak kebakaran.

"BPBD sifatnya koordinasi, kita koordinasi nanti apa diperlukan, ada upaya tindak lanjut menjadi atensi kita untuk dikoordinasikan sebagai tindak lanjut," katanya.

Sementara anggota DPRD Kabupaten Sambas Tjong Tjin Hok menyarankan kepada Pemda Sambas untuk belajar musibah kebakaran tersebut.

"Dari dua kondisi kebakaran sepertinya di Selakau sama dengan yang di Pemangkat itu, boleh dikatakan alat pemadam kebakaran untuk Kabupaten Sambas sangat tidak memadai. Andai kata kebakaran seperti ini tidak ada bantuan dari luar kabupaten Sambas, itu satu kota bisa habis," katanya.

Jadi, kata Bruno, sapaan akrab Tjong Tjin Hok, pemerintah harus membuka mata melihat fakta seperti ini.

"Itu api sudah kita coba padamkan dari BPK Tebas, Selakau sampai Sekura. Bahkan dari Sambas pun datang tapi tidak bisa mengatasi api, nah begitu pasukan dari Singkawang datang api baru bisa diatasi. Jadi ini sebuah pengalaman di Selakau dan Pemangkat pun begitu Pemda Sambas harus konsentrasi untuk hal ini," katanya.

Baca juga: Satu bocah dilaporkan hilang dalam kebakaran di Putussibau
Baca juga: Pasar Merdeka Putussibau terbakar
Baca juga: 11 ruko di Pasar Selakau terbakar



Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019