Pusat Iptek dan Bahasa bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adakan lomba Karya Sains Terapan 2019 (Roket Air) Tingkat Pelajar Sekota Pontianak untuk mengembangkan minat siswa di bidang Teknologi dan Sains, yang dilaksanakan di Pontianak, lapangan atletik PASI, Kamis (29/8).
“Kegiatan ini diselenggarakan untukmeningkatkan mutu pendidikan secara terorganisir, dengan cara pengembangan budaya belajar melalui kompetisi yang sehat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Menyediakan wahana bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang yg diminati, agar dapat berkreasi dan berinovasi sesuai kemampuan,” ujar Kepala Pusat Iptek dan Bahasa Pontianak, Teguh Sapto Prijadi ketika membacakan laporan singkatnya dalam acara pembukaan.
Plt Kepala Dinas dan Kebudayaan Pontianak, Syahdan Aziz, menjelaskan abad ke 21 penuh tantangan, negara-negara di dunia semakin giat berpacu dalam era persaingan global yang ditandai dengan perkembangan Sains dan Teknologi.
“Pada abad ke 21 negara-negara di dunia giat berpacu dalam era persaingan global, yang ditandai dengan perkembangan Sains dan Teknologi. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap sains dan teknologi merupakan kunci kemajuan suatu bangsa,” tuturnya.
Salah seorang peserta lomba, Irfat Habibi Alqadri, mengatakan ia merasa senang bisa terpilih dan mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba ini. Ia memenjelaskan ada beberapa kendala saat pembuatan dan peluncuran roket.
“Kendala yang saya hadapi saat pembuatan roket ialah pemasangan tali pocket, sedangkan ketika peluncuran, kesulitannya yaitu memperkirakan tekanan udara dan membidik arah mendaratnya roket,” kata Irfat.
Perlombaan yang diikuti oleh dua peserta tingkat SD, 78 SMP, dan 48 SMA sederajat ini, berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal 28 Agustus dengan kegiatan pembuatan roket dan 29 Agustus peluncuran.
Juara dari perlombaan ini akan mewakili Kalimantan Barat dalam Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) yang akan dilaksanakan di Jakarta oleh PP Iptek Kemenristek Dikti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Kegiatan ini diselenggarakan untukmeningkatkan mutu pendidikan secara terorganisir, dengan cara pengembangan budaya belajar melalui kompetisi yang sehat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Menyediakan wahana bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang yg diminati, agar dapat berkreasi dan berinovasi sesuai kemampuan,” ujar Kepala Pusat Iptek dan Bahasa Pontianak, Teguh Sapto Prijadi ketika membacakan laporan singkatnya dalam acara pembukaan.
Plt Kepala Dinas dan Kebudayaan Pontianak, Syahdan Aziz, menjelaskan abad ke 21 penuh tantangan, negara-negara di dunia semakin giat berpacu dalam era persaingan global yang ditandai dengan perkembangan Sains dan Teknologi.
“Pada abad ke 21 negara-negara di dunia giat berpacu dalam era persaingan global, yang ditandai dengan perkembangan Sains dan Teknologi. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap sains dan teknologi merupakan kunci kemajuan suatu bangsa,” tuturnya.
Salah seorang peserta lomba, Irfat Habibi Alqadri, mengatakan ia merasa senang bisa terpilih dan mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba ini. Ia memenjelaskan ada beberapa kendala saat pembuatan dan peluncuran roket.
“Kendala yang saya hadapi saat pembuatan roket ialah pemasangan tali pocket, sedangkan ketika peluncuran, kesulitannya yaitu memperkirakan tekanan udara dan membidik arah mendaratnya roket,” kata Irfat.
Perlombaan yang diikuti oleh dua peserta tingkat SD, 78 SMP, dan 48 SMA sederajat ini, berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal 28 Agustus dengan kegiatan pembuatan roket dan 29 Agustus peluncuran.
Juara dari perlombaan ini akan mewakili Kalimantan Barat dalam Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) yang akan dilaksanakan di Jakarta oleh PP Iptek Kemenristek Dikti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019