Pontianak (ANTARA) - Pemkot Pontianak akan memfasilitasi keberangkatan dua pelajar dari kota itu untuk mengikuti Kompetisi Roket Air Internasional se-Asia Pasifik (KRAI) di Jepang.
"Kedua siswa tersebut, yakni Zalfa Naila Az Zahra dari MTsN 1 Pontianak dan Albert Dani Rahmatullah, siswa SMPN 28 Pontianak," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.
Mereka sebelumnya mengikuti Kompetisi Roket Air Nasional di Jakarta dan berhasil memboyong juara ketiga oleh Zalfa dan keempat oleh Albert.
"Kami mengapresiasi dan akan memfasilitasi keberangkatan mereka untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional di Jepang," katanya usai menerima audiensi dua siswa yang didampingi guru pembimbing masing-masing.
Ia berharap, keikutsertaan para pelajar asal Kota Pontianak itu bisa menjuarai kompetisi tersebut serta mengharumkan nama bangsa dan Kota Pontianak khususnya.
Prestasi mereka bisa menjadi memotivasi para pelajar yang lainnya untuk maju dan menciptakan hal-hal berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
"Intinya anak Pontianak tidak kalah dengan anak-anak lainnya di dunia ini dari sisi kecerdasan, keterampilan, dan kreativitas," ungkapnya.
Dalam melakukan pembinaan pengembangan iptek di kalangan siswa, Edi menyebut, Pemkot Pontianak sudah memfasilitasi siswa yang ingin mendalami iptek dengan menyediakan sarana Gedung Iptek di lantai dua Gedung Pontianak Convention Center. Pemkot Pontianak senantiasa memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk pengembangan iptek.
"Silakan dimanfaatkan fasilitas itu untuk mengembangkan iptek, terutama di kalangan para siswa," katanya.
Zalfa Naila Az Zahra mengaku tidak menyangka bisa mengukir prestasi di tingkat nasional, bahkan menjadi delegasi Indonesia untuk bersaing di kompetisi serupa tingkat internasional di Jepang.
Saat ini, dengan dibimbing guru dan Tim Kementerian Riset dan Teknologi, ia dan Albert Dani Rahmatullah terus melakukan latihan-latihan dalam rangka persiapan lomba roket air tingkat internasional.
"Saat ini kami rutin latihan karena persaingan tingkat internasional tentunya berbeda dengan tingkat nasional," ungkapnya.
Dirinya memohon doa dan dukungan kepada seluruh masyarakat Kota Pontianak dan Kalbar pada umumnya agar dapat tampil maksimal di Jepang.
"Harapannya bisa sukses meraih juara dan membanggakan sekolah, Kota Pontianak, Kalbar, dan Indonesia," kata Zalfa.
Amelia Ananda Lubis, guru pembimbing Zalfa, menuturkan dalam mempersiapkan siswanya, pihaknya mempelajari bahan-bahan pembuatan roket sesuai standar yang akan digunakan dalam kompetisi di Jepang.
"Setiap negara itu berbeda-beda peluncurnya. Dari pusat iptek juga menyediakan alat yang di-'custom' sama seperti di Jepang sehingga latihannya lebih terarah lagi," katanya.
Latihan rutin juga terus dilakukan agar mereka mampu bersaing dengan peserta lainnya dengan target menampilkan terbaik.
Menurut Guru Bidang Studi IPA di MTsN 1 itu, untuk kompetisi di Jepang, penilaiannya ada dua metode, yakni yang terdekat dengan titik sasaran dan kombinasi skor.
"Nanti ada empat pemenang yaitu juara satu, dua, dan tiga, serta juara hasil kombinasi skor," katanya.
Pontianak fasilitasi keberangkatan dua pelajar ke Jepang
Selasa, 5 November 2019 19:37 WIB