Bupati Kayong Utara Citra Duani siap menjadikan wilayahnya sebagai lumbung pakan ternak termasuk yang berbahan herbal di Kalimantan Barat mengingat potensi yang dimiliki kabupaten tersebut.

"Potensi Kayong Utara untuk pakan ternak berlimpah, tinggal dikelola dengan baik, ditambah sentuhan industri, ke depan Kayong Utara dapat menjadi lumbung pembuatan pakan ternak terbesar," kata Citra Duani ketikavdihubungi dari Pontianak, Senin..

Ia mengapresiasi Dedek, 27, warga Desa Telok Melano, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, yang sudah menunjukkan potensi tersebut melalui pembuatan pakan ternak herbal.

Menurut Citra,  usaha yang dirintis oleh Dedek ini menandakan masyarakat Kayong Utara memiliki kemampuan dan keahlian.

"Apalagi pakan ternak yang diproduksi ini sudah berstandar nasional dan beliau sudah memiliki sertifikat," ujarnya.

Saat meninjau lokasi pembuatan pakan ternak herbal milik Dedek, Citra sangat mengapresiasi dan bangga dengan penemuan anak muda di tempat yang ia pimpin tersebut. Ke depa pemda setempat akan membantu usaha Dedek tersebut.

"Dari usaha Dedek ini nanti kami coba bantu dengan meningkatkan kapasitas produksinya. Bahan baku di Kayong Utara ini tidak sulit, karena Kayong Utara daerah penghasil ikan. Nanti kamibantu bagaimana bahan yang diperlukan oleh Dedek bisa diolah menjadi tepung sesuai standar yang ia perlukan," jelasnya.

Citra menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara memiliki visi dan misi meningkatkan pendapatan para UKM yang ada termasuk yang saat ini diproduksi oleh Dedek merupakan UKM yang harus didukung.

Dedek, 27, warga Desa Telok Melano, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, berhasil membuat pakan ternak herbal yang tidak menimbulkan bau terhadap kotorannya.

Dedek meracik sendiri pakan tersebut dengan bahan - bahan yang alami juga berkhasiat bagi ayam yang mandul atau yang tidak produktif lagi bisa kembali bertelur dalam waktu yang cukup singkat.

"Saya pernah beli ayam petelur yang tidak bisa betelur lagi, setelah saya beri umpan yang saya buat sendiri, Alhamdulillah, ayam sebanyak 50 ekor ini bisa bertelur kembali," kata Dedek saat dijumpai di tempat produksi pakan ternaknya di Teluk Melano Kayong Utara.

Pria tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat ini mengaku pakan yang ia buat tersebut telah lulus uji laboratorium di laboratorium pemerintah setempat dan sudah mendapatkan pesanan dari berbagai daerah, namun banyak ia tolak dikarenakan kapasitas produksinya saat ini masih berskala kecil.

"Produksi kamimasih 120 karung per bulan atau 6 ton saja per bulan, namun pesanan yang kami tolak kemarin ada yang minta 6 ribu karung, terpaksa kami tolak dikarenakan juga kami kekurangan bahan seperti ikan dari nelayan di saat gelombang besar seperti saat ini," kata Dedek lagi.

Ia menceritakan, resep pakan ternak herbalnya tersebut pernah ditawar dengan harga Rp2 miliar oleh pengusaha dari Provinsi Bali. Namun ia dengan tegas menolak tawaran tersebut.

"Pengusaha tersebut mencoba membujuk saya cukup lama, sampai jam satu malam, saya sudah capek ngomong untuk menolak, tapi masih saja saya dibujuk, Alhamdulillah, tekad saya bulat untuk tidak menjual resep saya tersebut," tegasnya.

Ditambahkannya, awal mula pembuatan pakan ternak herbal tersebut dikarenakan dirinya merasa kemahalan dengan harga pakan di pasaran tempat ia tinggal. Untuk mengurangi pengeluarannya tersebut ia mencoba untuk membuat pakan ternak sendiri secara otodidak dan berhasil.

"Saya juga pemelihara ayam, saya coba selama 3 bulan dengan ayam yang saya pelihara, alhamdulillah berhasil, dan saya sudah uji lab dan ternyata lulus sesuai standar yang ada," kata dia lagi.
 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo/Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019