PLN UIP Kalimantan Bagian Barat dan pemerintah daerah melaksanakan kegiatan penanaman 500 bibit pohon di sekitar lokasi pembangunan PLTU Sintang 3x7 MW tersebut.

"Ada lima jenis tanaman yang ditanam pada kegiatan kita kemarin, Kamis (5/9) di Sintang seperti trembesi, mahoni, pucuk merah, bambu kuning dan buah-buahan. Kegiatan ini termasuk salah satu gerakan PLN untuk mengatasi masalah pemanasan global yang menjadi isu dunia saat ini," ujar Manager PLN UIP Kalbagbar, Rachmad Lubis di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa selain untuk pencegahan karena adanya pemanasan global, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperbaiki ekosistem satwa burung yang ada.

"Program penghijauan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh PLN. Program ini bertujuan untuk membantu perbaikan kualitas lingkungan dan mengembalikan kelestarian alam terutama di sekitar lingkungan PLTU," kata dia.

Ia menambahkan program pelestarian lingkungan tersebut tidak hanya dilakukan di lingkungan PLTU Sintang saja, berbagai tempat lainnya.

"Hari ini Jumat (6/9) juga kita lanjutkan dengan penanaman di lingkungan sekolah SDN 8 Kedabang. Terhadap kegiatan pembangunan PLN kami berharap terus didukung masyarakat untuk kemajuan daerah. Mari bersama kita majukan daerah ini," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Sintang , Ahmad Darmananta menyampaikan dukungannya terkait pengoperasian PLTU Sintang

"Dengan beroperasinya PLTU Sintang ini, maka pasokan listrik bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Sintang akan semakin baik dan tentu tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar," ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk bahu membahu menyukseskan kegiatan pembangunan ini.

“Mari bersama bahu membahu mendukung kelancaran pengoperasian proyek PLTU Sintang ini dan mendukung gerakan penghijauan yg dilakukan oleh PLN," imbuh nya.

Acara penanaman pohon oleh PLN turut dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sintang, Lurah Kedabang dan Kepala Sekolah SDN 8 Kedabang.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019